Senin, 02 Desember 2019 06:00

Sunah Rasul, Ini Keutamaan Menikahi Gadis ketimbang Janda

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sunah Rasul, Ini Keutamaan Menikahi Gadis ketimbang Janda

Menikah merupakan ibadah. Itu juga yang dianjurkan Rasulullah bagi setiap umatnya

RAKYATKU.COM - Menikah merupakan ibadah. Itu juga yang dianjurkan Rasulullah bagi setiap umatnya, karena akan menghindarkan seseorang dari perbuatan maksiat dan fitnah kehidupan. 

Tapi tahukah Anda, Rasulullah juga menganjurkan untuk menikahi gadis ketimbang janda, kenapa?

Dikutip dari buku Fiqih Cinta karya Abdul Aziz Ahmad, Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Ibn Majah dan Baihaqi: "Upayakan untuk menikah dengan perawan, karena mereka lebih segar mulutnya, paling besar cintanya, paling sedikit dustanya dan ridha dengan kesederhanaan.”

Ada beberapa hikmah dari anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam untuk mengutamakan menikahi gadis ketimbang janda. Dalam buku Fiqih Cinta karya Abdul Aziz Ahmad terdapat delapan poin penting mengapa kita lebih dianjurkan menikahi gadis ketimbang janda.

1. Seorang wanita tidak mungkin dapat menghilangkan sepenuhnya bayangan mantan suami. Berbeda dengan seorang gadis. Suaminya akan dapat menikmati keindahan cinta tanpa terganggu bayang-bayang mantan.

2. Janda sudah pernah merasakan manisnya cinta dari orang lain. Hal ini membuat cintanya berpotensi redup dan pudar. Bahkan ia bisa jadi memperbandingkan antara mantan suaminya dan suami barunya.

3. Biasanya, janda akan sering mengenang mantan suaminya. Meski ia menyebut keburukannya, namun jika terlalu sering dibicarakan, ini membuktikan bahwa kenangan itu masih melekat di hatinya.

Apalagi kebanyakan janda akan lebih terkesan dan lebih cinta kepada suami pertamanya, yang pertama kali memberikan manisnya cinta kepadanya.

4. Janda sudah memiliki standar hidup sendiri. Sulit baginya untuk memulai sesuatu yang baru dari nol, dan mengikuti suaminya membangun perekonomian rumah tangga. Sehingga bagi janda, kecukupan ekonomi merupakan hal utama dalam rumah tangganya Apalagi janda dari seorang pria kaya.

Berbeda dengan perawan. Biasanya ia lebih sanggup mengikuti suaminya dalam suka dan duka dalam membangun perekonomian keluarga hingga mapan. Ia lebih sanggup menunggu dalam hidup serba sulit, asalkan mendapat cinta dari suaminya.

[NEXT]

5. Janda sudah terbiasa dengan nilai-nilai, aturan-aturan dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang telah ditetapkan bersama mantan suaminya. Inilah yang seringkali menyulut pertengkaran dengan suami barunya apabila sang istri tak cepat beradaptasi.

6. Biasanya tubuh perawan lebih kencang, langsing, dan padat. Keadaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kenikmatan suami. Selain itu, stamina bercinta perawan juga lebih tinggi dari janda. Sebaliknya janda, biasanya sudah tidak sebaik perawan. Banyak hal yang mempengaruhi, yang paling utama adalah faktor usia, juga pola makan dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.

7. Ada peristiwa penting dalam pernikahan seorang pria dengan wanita, yaitu malam pertama. Peristiwa ini mengandung sensasi yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Jika pria mengalami peristiwa tersebut, maka ia akan dapat memimpin wanita dengan lebih baik di rumah tangganya. Sebaliknya, hal tersebut tidak akan ada pada janda. Kegadisannya telah dipersembahkan kepada mantan suaminya.

8. Kehormatan dan kesucian diri seorang wanita setidaknya dapat diketahui melalui keperawanannya. Wanita baik-baik akan selalu menjaga kegadisannya, untuk diketahui kesuciannya oleh suaminya, dan dinikmatinya di malam pertama pernikahan.

Sebaliknya, seorang janda tidak ada tolok ukur untuk mengetahui kesucian dirinya. Apakah setelah ditinggal oleh mantan suaminya dia menjaga kesucian dirinya atau tidak, tidak ada yang tahu. Keadaan ini dapat menimbulkan berbagai fitnah dan kecurigaan yang tak beralasan pada sang suami.