RAKYATKU.COM, FLORIDA - Salman Rashid tidak terima telah dikeluarkan dari dua perguruan tinggi di AS. Karena itu, dia menyusun rencana balas dendam, untuk menewaskan para dekannya.
Pria berusia 23 tahun itu mencoba mengumpulkan sumber-sumber rahasia dan menghubungi anggota ISIS, untuk memerintahkan kelompok itu melakukan serangan mematikan.
Sayangnya strateginya salah. Dia bukannya berhubungan dengan teroris, melainkan anggota FBI yang menyamar.
Pada hari Senin, Kantor kejaksaan AS di Florida Selatan mengumumkan bahwa mereka telah menangkap Salman Rashid dari Pantai Miami Utara.
Pemuda itu sekarang menghadapi tuduhan Federal, karena "meminta orang lain untuk melakukan kejahatan kekerasan atas namanya."
Menurut pengaduan kriminal terhadapnya, yang dilansir dari Washington Post, Rashid awalnya ingin menargetkan bangunan keagamaan atau kelab malam, tapi dia kemudian memilih dekan perguruan tinggi. Dia diduga meminta bahan peledak "sebesar mungkin."
Jika terbukti bersalah, Rashid menghadapi 20 tahun penjara.
Menurut agen khusus FBI, Rashid dikeluarkan dari Miami Dade College (MDC) pada Desember 2018, karena melakukan beberapa pelanggaran, termasuk mengirim pesan ancaman kepada teman sekelasnya.
Dia kemudian dikeluarkan oleh Broward College pada Mei 2019, karena gagal mengungkapkan masalah disiplin di MDC.
Jaksa federal mengatakan bahwa itulah yang akhirnya membuat Rashid ingin menargetkan para dekan. Dia mengklaim telah dihina.
FBI mulai menyelidiki Rashid pada April 2018 setelah meninjau beberapa postingan Facebook-nya yang "mengadvokasi penggulingan demokrasi dan pembentukan hukum Islam."
Pengadilan masih berlanjut.