Rabu, 27 November 2019 14:07

Polisi Dalami Kasus Pak Ogah Meninggal Dunia, Kadishub Makassar Kaget

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pak Ogah yang meninggal dunia saat di rumah duka.
Pak Ogah yang meninggal dunia saat di rumah duka.

Selasa, 26 November 2019, sekitar pukul 15.00 Wita, Polrestabes Makassar menerima informasi adanya Pak Ogah meninggal dunia.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Selasa, 26 November 2019, sekitar pukul 15.00 Wita, Polrestabes Makassar menerima informasi adanya Pak Ogah meninggal dunia. Informasi ini berasal dari warga yang menyatakan korban meninggal di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.

Kabar meninggalnya Pak Ogah tersebut, setelah diamankan Dinas Perhubungan Makassar. Dia kemudian dibawa ke RS Wahidin dan dinyatakan meninggal dunia.

"Sehingga anggota Opsnal bersama Ka SPK piket Sabhara, piket Intelkam, piket Reskrim, Binmas Tamalanrea Indah mendatangi rumah korban dengan dipimpin oleh Kanit Reskrim," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko, Rabu (27/11/2019).

Korban diketahui bernama M Salim. Lelaki berusia 63 tahun ini lahir pada 31 Desember 1956. Keseharian dihabiskan dengan menjadi Pak Ogah di kapsul Carrefour, Tamalanrea, Makassar.

Beberapa orang saksi di antaranya Muhatir Muhammad yang merupakan menantu korban. Saksi lain, Andri yang juga anak mantu korban. Andri setiap hari mencari nafkah melalui pelayanan jasa angkutan online. Saksi lainnya lagi, Nurlia yang tak lain merupakan istri korban sendiri.

Sebelum korban meninggal, Indratmoko menyebut pada Selasa (26/11/2019) sekitar pukul 10.33 Wita, anggota Dishub Makassar melakukan operasi Pak Ogah. Saat itu M Salim diamankan.

Sekitar 2,5 jam pasca diamankan, tepatnya sekitar pukul 13.00 Wita, saksi Muhatir Muhammad menerima info dari Andri bahwa bapak mertua di RS Wahidin. Itu berdasarkan penyampaikan pegawai Dishub.

"Dan sesampai di RS Wahidin korban (M Salim) sudah dinyatakan meninggal. Sekitar pukul 14.45 Wita korban sampai di rumah duka di Jalan Perintis Kemerdekaan 1 Nomor 20, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar," jelasnya. 

Pasca kejadian, aparat kepolisian mendatangi rumah duka dan mencatat saksi dan mengambil keterangan dari saksi serta keluarga korban. 

Pihaknya pun berkoordinasi dengan Dokpol RSB untuk melakukan VER. Termasuk berkoordinasi dengan Dishub Makassar maupun dengan pihak RS Wahidin.

Adapun kejadian pasti dan penyebab korban meninggal masih sementara didalami kepolisian. "Masih sementara diselidiki," jawab Indratmoko saat ditanya dugaan kekerasan terhadap korban.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Muhammad Mario Said, membantah anggota melakukan operasi yang berujung meninggalnya seorang Pak Ogah. Dia menyebut anggota Dishub yang melakukan operasi saat itu merupakan anggota dari Dishub Provinsi Sulsel.

"Saya sudah cek ke bawah. Bukan anggota saya yang turun kemarin. Info yang saya dapat katanya dari Dishub Provinsi yang penertiban. Saya sudah cek di komandan-komandannya, tidak ada anggota saya yang turun. Makanya tadi saya kaget. Setelah saya konfirmasi ke bawah ternyata tidak ada Dishub Kota," jelasnya.