Rabu, 27 November 2019 01:30

Puluhan Tenaga Perencana Pemkab Gowa Ikuti Bimtek Pahami Isu Gender

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tenaga perencana instansi lingkup Pemerintah Kabupaten mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG).
Tenaga perencana instansi lingkup Pemerintah Kabupaten mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG).

Tenaga perencana instansi lingkup Pemerintah Kabupaten mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG).

RAKYATKU.COM, GOWA - Sebanyak 54 orang tenaga perencana instansi lingkup Pemerintah Kabupaten mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG).

Peserta didominasi para kepala sub bagian perencana organisasi perangkat daerah (OPD). Kegiatan berlangsung di Hotel Grand Imawan, Makassar, Selasa (26/11/2019).

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gowa, Kawaidah Alham, mengatakan kegiatan dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dan menyatukan pemahaman. Terhadap sistem penganggaran berkaitan dengan kegiatan dan program responsif gender.

"Jadi sasaran kita, fasilitator agar dapat memahami isu gender dan meningkatkan pemahaman dan keterampilan yang komprehensif selaku perencana dalam menyusun PPRG tersebut," ungkapnya.

Asisten 1 bidang Pemerintahan Pemkab Gowa, Muhammad Rusdi, sekaligus membuka kegiatan. Dia mengungkapkan, PPRG merupakan salah satu mekanisme untuk mempercepat pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan. 

"PPRG dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam pelaksanaan perencanaan dan penganggaran responsif gender serta memastikan mutu atas penyelenggaraan PPRG di daerah," kata Rusdi.

Dia menjelaskan, isu gender sangat berkaitan dengan masalah ketidakadilan yang menimpa baik laki-laki maupun perempuan. Adapun unsur penting yang menyebabkan timbulnya isu gender adalah hubungan gender yang timpang dan konsekuensinya terhadap seseorang dalam memperoleh akses manfaat.

Selain itu, keikutsertaan dalam memutuskan serta penguasaan terhadap sumber-sumber yang ada sehingga dapat menyelesaikan persoalan-persoalan gender 'three and plus'. Itu juga menjadi target Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam menerapkan strategi pengarusutamaan gender di daerah.

"Kegiatan ini awal dari rangkaian kegiatan upaya penyediaan data terpilah untuk meraih penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (APE). Karena itu seluruh peserta diharap mampu mentransformasikan pengarusutamaan gender ke dalam kegiatan di kecamatan masing-masing sehingga tersedia data yang akurat dan terpilah," jelasnya.