RAKYATKU.COM, BONE - Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Bone menutup sementara perusahaan tahu Industri Tahu Wahid, Selasa (26/11/2019). Itu setelah BLHD turun memeriksa industri tahu itu, Senin (25/11/2019).
Kepala Seksi BLHD Bone, Habibie, menjelaskan penutupan itu karena perusahaan tahu tersebut diduga mencemari limbah sungai Cabalu, Kelurahan Mattirowalie, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.
"Kami temukan adanya tiga bak air limbah hasil produksi yang tidak berfungsi maksimal. Sehingga pemilik langsung membuang limbahnya ke sungai melalui saluran pipa drainase," ujar Habibie saat dihubungi, Selasa (26/11/2019).
Atas temuan itu, diduga yang menyebabkan air sungai yang jadi sumber air bersih warga, kini berubah keruh dan busuk.
"Adanya penemuan ini, kami melakukan pembinaan dan menyarankan kepada Pak Wahid (pemilik industri tahu) untuk sementara tidak beroperasi. Sebelum melakukan perbaikan saluran limbah yang mencemari sungai. Apabila imbauan ini tidak dilaksanakan maka dipastikan tidak akan beroperasi lagi," tegasnya.
Sementara pemilik industri, Wahid, yang ditemui mengaku akan segera menjalankan apa yang disarankan BLHD Kabupaten Bone. Pihaknya berjanji akan memperbaiki bak pengelolaan limbah hasil produksi miliknya itu.
"Saya minta maaf atas kejadian ini. Segera saya akan perbaiki kembali dan tidak akan beroperasi kembali sebelum semuanya diperbaiki. Tapi saya meminta satu hari untuk menjual semua tahu yang sudah terlanjur jadi, karena kasihan kalau mau dibuang begitu saja," ujar Wahid.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Mattirowalie sangat keberatan dengan limbah industri tahu dari Industri Tahu Wahid.
Penulis: Zainal Abidin
