Senin, 25 November 2019 16:16

Bupati Barru Terima Langsung Penghargaan Inovasi Desa 2019

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penghargaan Inovasi Desa 2019 yang diterima langsung Bupati Barru, Suardi Saleh (kanan), di Hotel Merlyn Park Jakarta, Senin (25/11/19).
Penghargaan Inovasi Desa 2019 yang diterima langsung Bupati Barru, Suardi Saleh (kanan), di Hotel Merlyn Park Jakarta, Senin (25/11/19).

Penghargaan Inovasi Desa 2019 yang diterima langsung Bupati Barru, Suardi Saleh (kanan), di Hotel Merlyn Park Jakarta, Senin (25/11/19).

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Pemerintah pusat kembali memberikan penghargaan untuk Kabupaten Barru. Di bawah kepemimpinan Suardi Saleh-Nasruddin, daerah ini dinilai terbukti melakukan inovasi desa.

Kabupaten Barru mendapatkan dua penghargaan sekaligus, yakni keberhasilan mendukung program inovasi desa, serta terbaik pertama kategori embung desa yang didapatkan Desa Paceke, Kecamatan Soppeng Riaja.

Atas keberhasilan itu, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, menyerahkan penghargaan Inovasi Desa 2019 yang diterima langsung Bupati Barru, Suardi Saleh, di Hotel Merlyn Park Jakarta, Senin (25/11/19). Untuk kategori embung desa terbaik diserahkan kepada Kepala Desa Paceke.

"Alhamdulillah, kita mendapatkan dua penghargaan sekaligus. Tentu ini berkat kerja keras kita semua dalam memberikan yang terbaik untuk daerah kita. Penghargaan ini untuk rakyat Barru. Dan terkhusus masyarakat di Desa Paceke, selamat atas penghargaan dan terpilih untuk kategori embung desa terbaik," kata Suardi Saleh.

Program inovasi desa yang digagas pemerintah pusat selama beberapa tahun terakhir, bertujuan meningkatkan kapasitas dalam mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa yang bersumber dari dana desa.

Program ini diharapkan bisa lebih berkualitas melalui pengelolaan inovasi desa, replikasi dan/atau adopsi kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang inovatif, serta dukungan lembaga P2KTD.

Sejak program ini diterapkan pusat, Barru berhasil melakukan program inovasi desa. Pada 2017 misalnya, penilaian infrastruktur terdapat 7 komitmen, SDM 15 komitmen, dan kewirausahaan 20 komitmen.

Sedangkan penilaian pada 2018, ada 19 komitmen untuk infrastruktur, 29 komitmen di bidang SDM, dan 29 kewirausahaan. Khusus 2019, infrastruktur 28, SDM 33, dan kewirausahaan 20 komitmen.

Suardi Saleh mengurai, dalam mendukung program ini, sejak 2017 pihaknya memulai dari sinergitas perencanaan. Di mana hasil bursa inovasi desa wajib diintegrasikan dengan Perencanaan Desa melalui RKPDes kemudian dianggarkan melalui APBDes. Dengan begitu, seluruh hasil komitmen wajib dianggarkan oleh desa menggunakan dana desa.

Selain itu, proses replikasi juga berjalan, seperti praktik cerdas inovasi lokal Kabupaten Barru dari seluruh desa terdokumentasi dalam Dokumen Pembelajaran Inovasi Desa 2019. Melalui itu, desa-desa dapat mencontoh praktik inovasi yang ada di desa lain.

Untuk mengawal dan memastikan program itu berjalan baik, Barru juga menyediakan Layanan P2KTD yang khusus mendampingi desa dalam berinovasi. P2KTD terdiri atas lembaga dan LSM profesional. Di antaranya, YLP2EM untuk inovasi sekolah teknis desa dan pakan ternak fermentasi di enam desa di Kecamatan Pujananting.

Selanjutnya, 'Rumah Energi' yang melakukan inivasi biogas di rumah enam desa yang tersebar di beberapa kecamatan. Selanjutnya, Katalis yang bertujuan berinovasi untuk pakan ternak pengganti rumput di lima 5 desa.

Selain itu, ada 'Inkubator' yang fokus melakukan inovasi peningkatan keterampilan ekonomi di Desa Paccekke. Begitu pun inovasi konservasi biota laut di Desa Batupute yang dijalankan YKL.

"Bukan hanya, OPD yang terkait itu tergabung dalam Tim Inovasi Kabupaten dan Tenaga Ahli P3MD serta Pendamping Desa yang bekerja di bawah koordinasi kami, sangat intens mendampingi pelaksanaan PID. Itu agar tujuan yang ingin dicapai dapat maksimal, sehingga penggunaan dana desa dapat termanfaatkan dengan baik," urai Suardi Saleh.