Sabtu, 23 November 2019 19:01

PMII Minta Tanah Bekas Pengerukan Dihijaukan

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Salah satu bukit di Wajo yang dikeruk dan dibiarkan gundul.
Salah satu bukit di Wajo yang dikeruk dan dibiarkan gundul.

Di pinggir jalan. Di jalan poros Wajo. Sebuah gundukan besar terlihat. Bekas-bekas gigi ekskavator masih terlihat. Struktur lapisan tanah tampak jelas. Kelihatannya, itu adalah sebuah gunung.

RAKYATKU.COM, WAJO - Di pinggir jalan. Di jalan poros Wajo. Sebuah gundukan besar terlihat. Bekas-bekas gigi ekskavator masih terlihat. Struktur lapisan tanah tampak jelas. Kelihatannya, itu adalah sebuah gunung.

Itu disikapi mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wajo. Mereka risau. Bekas pengerukan gunung itu bisa jadi bencana. Jika pihak terkait tidak segera mengambil langkah.

Mereka lalu mendatangi DPRD Wajo. Menurut mereka, bekas pengerukan tanah yang dilakukan tanpa terkendali, bisa menyebabkan perubahan pada struktur tanah. Dikhawatirkan, menimbulkan terjadinya erosi, tanah longsor dan rusaknya sarana transportasi warga, pencemaran udara pada musim kemarau, dan genangan air di musim penghujan.

Firmansyah, salah satu juru bicara dari PMII Wajo, juga selaku Komandan Banser Kabupaten Wajo, mengatakan, meski pengerukan sudah tidak marak lagi, tapi yang diinginkan PMII, bagaimana supaya ada tindakan penghijauan di lokasi yang pernah dikeruk. Itu untuk menghindari kerusakan alam yang lebih parah. 

"Dan kami bersama teman-teman PMII kabupaten Wajo, sudah menyampaikan aspirasi Jumat, 22 November 2019 kemarin, di DPRD Wajo, tentang kerusakan lingkungan yang memprihatinkan itu," ujar Firmansyah, Sabtu, 23 November 2019.

Aspirasi mereka diterima sejumlah anggota DPRD Wajo, seperti Suriadi Bohari, Herman Arif, Anwar MD dan Andi Muliana Sam.

"Kita tahu, banyak aktivitas pengerukan gunung. Tapi sudah berhenti. Yang jadi soal, bekas pengerukannya itu semestinya dilakukan penanaman kembali," ungkapnya.

Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Wajo, Andi Arsan Jaya, menyampaikan, pihaknya sudah menyikapi hal tersebut dan memastikan tak ada lagi pengerukan atau aktivitas tambang yang tak berizin.

"Saya pastikan, tidak ada lagi pengerukan bukit. Kalau ada, itu pasti ada izinnya. Begitu juga dengan tambang pasir," bebernya.

Untuk kegiatan reboisasi di sekitaran bukit-bukit gundul akibat pengerukan, DLHD kata Arsan telah mengajukan anggaran. (Rasyid)