Sabtu, 23 November 2019 15:32

Khawatir Dokter Ambil Otaknya, Wanita Ini Simpan Jasad Suaminya di Freezer

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Barbara Watters
Barbara Watters

Desember 2018, Paul Barton meninggal. Dia meninggal di rumah. Bukan di rumah sakit. Karena penyakit yang namanya Lou Gehrig.

RAKYATKU.COM, MISSOURI - Desember 2018, Paul Barton meninggal. Dia meninggal di rumah. Bukan di rumah sakit. Karena penyakit yang namanya Lou Gehrig.

Lou Gehrig adalah gangguan saraf motorik di otak dan tulang belakang. Lou Gehrig juga dikenal dengan ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis). Nama penyakit Lou Gehrig diambil dari nama atlet baseball ternama Amerika Serikat, yang mengalami penyakit ini tahun 1930-an.

Istrinya, Barbara Watters (67), tidak membawanya ke rumah sakit. Alasannya, nanti dokter akan menjadikan otak suaminya objek penelitian.

Barbara kemudian menyimpan jasad pria yang dicintainya itu di dalam freezer. Hingga setahun kemudian, mayat Paul ditemukan. Seorang saksi datang ke polisi awal November. Setelah menemukan sisa-sisa jasad Paul.

Menurut catatan yang diperoleh Associated Press, Barbara menolak untuk membiarkan dokter merawat suaminya, saat ia berjuang melawan penyakit Lou Gehrig.

Barbara diduga paranoid dokter akan menggunakan tubuh pasangannya itu, untuk ilmu pengetahuan setelah kematiannya. Sehingga, dia tidak melaporkan kematiannya kepada pihak berwenang.

Barbara sekarang menghadapi empat tahun penjara.