Sabtu, 23 November 2019 04:30

Muslimah Hamil Dipukuli Seorang Pria di Australia

Adil Patawai Anar
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Muslimah Hamil Dipukuli Seorang Pria di Australia

Muslimah Hamil Dipukuli Seorang Pria di Australia

RAKYATKU.COM - Seorang pria berusia 43 tahun ditahan setelah menganiaya seorang muslimah yang sedang hamil berusia 31 tahun di sebuah kafe di Sydney, Australia. AFP melaporkan, Jumat (22/11) pria tersebut memukul dan menginjak perempuan itu tanpa alasan yang jelas.

Berdasarkan rekaman kamera pengintai dari kafe tersebut, tampak pelaku mulanya mendatangi sebuah meja yang ditempati tiga orang wanita berpakaian jilbab yang sedang berbincang di dalam kafe tersebut pada Rabu (20/11) lalu.

Pelaku itu sempat berbicara kepada ketiga wanita tersebut tanpa menunjukkan adanya tanda-tanda provokasi. Namun, mendadak dia langsung melayangkan pukulan ke arah salah satu wanita yang tengah hamil 38 minggu.

Setelah melayangkan sejumlah pukulan keras, wanita tersebut jatuh ke lantai dan langsung diinjak-injak oleh pelaku. Aksinya terhenti ketika beberapa pengunjung kafe menahan dan menariknya menjauh dari wanita itu.

Pelaku kemudian ditangkap polisi dan telah dijerat dengan sangkaan menyerang yang membahayakan tubuh seseorang dan membuat keributan. Polisi juga menolak permohonan pembebasan sementara dengan jaminan dari pelaku.

Kepolisian menolak memberikan pernyataan mengenai motif pelaku melakukan penganiayaan tersebut, tetapi membiarkan adanya kemungkinan tuduhan tambahan yang dapat menjerat pelaku.

Federasi Dewan Islam Australia (AFIC) mengatakan bahwa pelaku terdengar mengucapkan berbagai ujaran kebencian terhadap agama Islam kepada korban beserta teman-temannya. Mereka menyebut penganiayaan tersebut sebagai wujud Islamofobia.

"Ini jelas-jelas merupakan serangan Islamofobia dan rasis. Kami berharap kasus tersebut ditangani [secara serius]," kata ketua AFIC, Rateb Jneid.

Sedangkan inspektur polisi setempat, Luke Sywenkyj, menanggapi upaya masyarakat dalam menghentikan penganiayaan yang dilakukan pelaku bisa mencegah korban mengalami cedera yang lebih parah.

"Jika bukan karena tindakan masyarakat yang berani dalam menghentikan kekerasan, korban mungkin bisa mengalami cedera yang jauh lebih serius," ujarnya.

Polisi menyatakan bahwa muslimah tersebut telah dibawa ke rumah sakit setempat tidak lama setelah penyerangan terjadi dan kini telah diperbolehkan pulang.

Sebuah laporan terbaru para peneliti dari Universitas Charles Sturt menemukan Islamofobia di Australia merupakan fenomena yang terus berlanjut dan mengancam masyarakat Islam, terutama perempuan berjilbab.

Peneliti juga menemukan dari 113 wanita yang dilaporkan mengalami intimidasi maupun pelecehan secara fisik, 96 persen di antaranya merupakan wanita berjilbab.