Jumat, 22 November 2019 12:26

Dilecehkan oleh Diplomat Qatar, Wanita ini Dianugerahi Kompensasi Lebih Rp7 M

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Deanne Kingson
Deanne Kingson

Seorang wanita yang pernah bekerja di kedutaan Qatar di London, telah dianugerahi kompensasi £390.000 atas pelecehan yang dia dapatkan selama bekerja.

RAKYATKU.COM, LONDON - Seorang wanita yang pernah bekerja di kedutaan Qatar di London, telah dianugerahi kompensasi £390.000 atas pelecehan yang dia dapatkan selama bekerja.

Pengadilan Inggris mendengar bahwa Deanne Kingson telah diminta untuk mengatur pesta pora oleh para diplomat, dan diajak berhubungan seks, hingga akhirnya dipecat.

Wanita berusia 58 tahun itu juga mengklaim bahwa dia hampir bunuh diri karena 'diskriminasi seksual dan agama' di markas negara Teluk di Mayfair.

Kingson mengaku telah menjadi sasaran staf senior karena dia bukan seorang Muslim dan dipandang "bertanggung jawab atau mau terlibat dalam perilaku seksual dengan karyawan pria".

Pengadilan mendengar bahwa Duta Besar Fahed Al-Mushairi sangat ingin membawa Kingson ke tempat tidur, sehingga dia secara teratur mengundangnya untuk mengunyah khat (tanaman Arab dan stimulan) di flatnya. Harapan adalah agar wanita itu terangsang secara seksual dan bersedia tidur dengannya.

Tapi ketika Kingson menolak permintaannya, Al-Mushairi malah mengalihkan perhatiannya putri Kingson yang berusia 19 tahun.

Dan selama lebih dari empat tahun, Al-Mushairi menarkan Kingson untuk membawa putrinya pergi berbelanja ke Paris untuk "membeli apa pun yang diinginkannya".

Sang diplomat bahkan meminta agar ia menikahi remaja itu, sehingga mereka bisa berhubungan seks tanpa melanggar hukum Islam.

Pengadilan juga diberitahu bahwa diplomat lain bernama Ali Al Harjri, menekan Kingson untuk mengatur pesta seks untuknya dan mencoba membujuknya untuk pergi berlibur bersamanya ke Kuba.

Kingson, yang berkebangsaan Inggris, bekerja di kedutaan Qatar antara Juli 2006 hingga Juni 2014. Dia berpenghasilan sekitar £30.000 setahun. Dia bilingual dan bisa berbahasa Arab dengan lancar.

Selama bertahun-tahun dia menolak tawaran uang dari para diplomat dan berulang kali diancam, sebelum akhirnya dipecat tanpa gaji liburan pada Juni 2014.

Kedutaan Qatar di London

Akhirnya, selama sidang, Hakim Gill Brown memberi Kingson kompensasi total £ 390.000 karena "cedera perasaan dan tekanan kejiwaan."

Dia menerima bahwa Kingson merasa takut, terhina dan malu selama delapan tahun karinya.

Hakim berpendapat bahwa sebagai ibu tunggal dari dua anak, dia merasa tidak dapat meninggalkan pekerjaannya, tapi pilihannya menyebabkan dia sakit mental.

Pengadilan mendengar bahwa Kingson menderita sulit tidur, kehilangan nafsu makan dan akhirnya didiagnosis menderita depresi klinis, yang mendorongnya untuk melakukan bunuh diri.

Pemerintah Qatar tidak diwakili di pengadilan dan tidak terlibat dalam persidangan, kata Hakim Brown.