Kamis, 21 November 2019 21:57

5 Mahasiswa Kena Busur, Ini Penyebab Bentrok Antarfakultas UNM

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Bentrokan antara mahasiswa kembali terjadi di dalam kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (21/11/2019). Kali ini melibatkan Fakultas Seni dengan Fakultas Bahasa.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Bentrokan antara mahasiswa kembali terjadi di dalam kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (21/11/2019). Kali ini melibatkan Fakultas Seni dengan Fakultas Bahasa.

Kapolsek Tamalate, Kompol Arif Amiruddin mengatakan, bentrokan terjadi sekitar pukul 13.20 wita siang. Sekitar 20 mahasiswa dari Fakultas Seni, membawa senjata tajam masuk ke dalam area Fakultas Bahasa.

"Dari keterangan saksi, awalnya datang sekitar 20 orang mahasiswa dari Fakultas Seni. Kemudian masuk ke dalam gerbang  Fakultas Bahasa dengan membawa ketapel, bom molotov, parang serta batu dan langsung melakukan penyerangan," ujar Kompol Arif Amiruddin.

Kelompok mahasiswa tersebut kemudian menuju sekretariat Bestra (Bengkel Sastra). Tiga bom Molotov kemudian dilemparkan ke depan Aula Bestra, dan depan pintu ruangan Bestra serta di dalam ruangan sekretariat Bestra.

"Setelah merusak sekret Bestra, mahasiswa Fakultas Seni menuju ke halaman parkir Fakultas Bahasa. Dan tiba di sana, mereka melakukan pengerusakan beberapa kendaraan, " paparnya.

Kompol Arif Amiruddin mengungkapkan, setelah itu, puluhan mahasiswa bahasa keluar dan mengejar sekelompok Mahasiswa Fakultas Seni hingga keluar dari gerbang fakultas Bahasa.

"Sehingga terjadilah saling lempar batu dan saling busur, antara mahasiswa Fakultas Bahasa dan Fakultas Seni, di depan Masjid Ulil Albab depan gerbang fakultas Bahasa," paparnya.

Akibatnya, ada lima orang mahasiswa yang terkena busur. Sementara penyebab pasti kejadian tersebut belum diketahui, namun kuat dugaan buntut dari kejadian sebelumnya.

"Belum diketahui pasti penyebab bentrok kedua fakultas tersebut, namun kuat dugaan bahwa Mahasiswa Fakultas Seni menyerang Fakultas bahasa karena permintaan mereka kepada Pihak Fakultas Bahasa agar mencabut laporan kasus penganiayaan yang mengakibatkan dua orang mahasiswa fakultas. Bahasa terkena busur, yang ditangani di Polsek Tamalate saat ini, Tidak digubris oleh pihak Fakultas Bahasa karena tidak mau dicabut," tutupnya.