RAKYATKU.COM, BARRU - Kemajuan pembangunan di Kabupaten Barru, mulai menarik perhatian peneliti asing. Itu tercermin dari salah satu fokus The Indonesia-Australia Center (IAC) yang menjadikan kabupaten berjuluk “Hibrida” ini, sebagai lokasi penelitian selama beberapa tahun ke depan.
Sebagai langkah awal, IAC menggelar focus group discussion program Partnership For Australia Indonesia Recearch (PAIR), yang digelar di rumah jabatan bupati Barru, Rabu (20/11/19). Mereka menggali sejumlah bahan, dan mendengar pemaparan Pj Sekda Barru terkait visi-misi pembangunan kabupaten ini.
Direktur Australia Indonesia Center, Kevin Evan, mengatakan, tujuan dari program partnership ini, yakni meneliti dampak pembangunan di Barru. Seperti bagaimana pembangun kereta api bisa menjadi simulator untuk pembangunan ekonomi kawasan, meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, serta menyambung sektor transportasi. Termasuk dampak ke kesehatan masyarakat, terutama bagi generasi muda ke depannya.
“Barru merupakan bagian dari penelitian kami, untuk tiga tahun ke depan dalam mengukur dampak pembangunan kereta api. Baik apa yang bisa dimanfaatkan masyarakat dari kehadiran jalur itu, maupun konektivitas antara grup mobil-bandar pelabuhan. Begitu juga dampaknya ke petani, bagaimana produksi pasca panen,” kata Kevin yang memimpin tim peneliti di sela-sela diskusi.
Secara khusus, peneliti asing ini mengagumi beragam capaian pembangunan di Barru, selama beberapa tahun terakhir. Menurutnya, prestasi yang dicapai ini diyakini bisa sangat membantu masyarakat.
“Semoga dari prestasi ini menjadi batu loncatan untuk meningkatkan taraf kehidupan di Kabupaten Barru,” papar Kevin yang didampingi sejumlah peneliti lainnya asal Indonesia dan Australia.
Tim Peneliti Senior PAIR - AIC berjumah 11 orang. Mereka terdiri dari 7 peneliti dari beberapa universitas di Indonesia, dan 4 yang berasal dari Australia. Sebelum menggelar FGD, mereka terlebih dahulu mengunjungi petani kakao di Kecamatan Soppeng Riaja.
Sementara itu, Pj Sekda Barru, Dr Abustan, memaparkan visi-misi Kabupaten Barru. Mewakili Suardi Saleh yang di saat bersamaan menerima bantuan dari Menteri Perdagangan di Makassar, mengurai beragam capaian, termasuk program berkesinambungan.
Dalam kesempatan itu, pihaknya siap bekerja sama dan mendukung langkah AIC yang ingin menjadikan Barru sebagai lokasi penelitian. Baginya, hasil dari penelitian itu bisa menjadi referensi tersendiri untuk terus memajukan Barru ke depannya.
“Kita tentu berharap, bahwa kunjungan ini bisa berlanjut. Dan kalau Barru ingin dijadikan partner, maka Barru sangat siap,” pungkas Abustan yang menyambut hangat para rombongan peneliti.