Selasa, 19 November 2019 17:00

Ini Fakta Janetes SP1, Varietas Unggul Anggur Asli Indonesia

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ini Fakta Janetes SP1, Varietas Unggul Anggur Asli Indonesia

Pasca pencanangan Gerakan Nasional Pengembangan Mangga dan Anggur di Cukurgondang, Pasuruan – Jawa Timur, Varietas unggul baru buah anggur bernama “Janetes SP1” mendadak popular. 

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Pasca pencanangan Gerakan Nasional Pengembangan Mangga dan Anggur di Cukurgondang, Pasuruan – Jawa Timur, Varietas unggul baru buah anggur bernama “Janetes SP1” mendadak popular. 

Janetes SP1, merupakan varietas unggul dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), salah satu Balai Penelitian di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).

Peneliti Balitjestro spesialis anggur, Anis Andrini, yang juga penanggung jawab Sumber Daya Genetika dari “Janetes SP1” menyebutkan, sebelumnya Balitjestro telah merilis sembilan varietas Anggur.  Dari sembilan varietas tersebut, hanya ada dua varietas berwarna hijau kekuningan. 

Meskipun mempunyai cita rasa manis segar dan anggurnya terasa wangi, kedua varietas tersebut mempunyai kekurangan. Buah mudah rontok, sehingga menyulitkan penyimpanan dan distribusi.

“Selain itu, beberapa konsumen kurang menyukai tekstur daging buah yang kenyal, atau kurang krispi dan cenderung berair,” ungkap Anis. 

Melalui penelitian yang dilakukan Anis dan rekan-rekannya, akhirnya Balitjestro bisa menghasilkan anggur, dengan karakteristik yang disukai masyarakat. Anis menjelaskan, Janetes SP1 mempunyai keunggulan cita rasa buah yang manis, tidak terlalu berair dan tidak terlalu lembek. 

Total padatan terlarut 15 – 18 Brix, Total asam 0,4 – 0,7. %, sehingga rasio gula asamnya tinggi yaitu 25,71 – 37,5.

“Calon varietas anggur Janetes SP1 ini, cenderung tidak mudah rontok buahnya. Sehingga dapat disimpan 7 hari setelah panen pada suhu ruang, dan pada ruang pendingin dapat bertahan hingga 14 hari,” beber Anis.

Lebih lanjut Anis menjabarkan, keunggulan lain dari Janetes SP1, tidak hanya terletak di tekstur dan rasanya, hal lain yang menjadi keunggulan dari varietas baru ini adalah produktivitasnya.

“Dengan potensi, hasilnya bisa mencapai 25 kilogram/tanam/tahun, Janetes SP1 ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan anggur konsumsi, dengan kualitas yang dapat bersaing dengan anggur impor,” ungkap Anis.

Anis mengaku sempat terkejut. Banyak warganet yang memperbincangkan anggur yang dia teliti bersama rekan-rekannya. Apalagi, banyak yang mengaitkan penamaannya dengan sosok cucu Presiden Joko Widodo, Jan Ethes. 

“Mudah-mudahan Mas Gibran tidak keberatan ya, dik Ethes jadi dikait-kaitkan dengan anggur kami. Meskipun dari segi penulisan sebetulnya berbeda,” sebut Anis sambil tertawa. 

Menurut Anis, perbincangan yang ramai di kalangan warganet tentang anggur jenetes SP1, bisa dijadikan momen untuk mempopulerkan anggur lokal di masyarakat Indonesia. 

“Hingga saat ini, masyarakat masih lebih kenal dengan anggur impor. Mudah-mudahan ini bisa jadi awal Jenetes SP1, dan anggur-anggur lokal lainnya juga bisa diminati masyarakat,” harap Anis. 

Anis menyebutkan, pemilihan nama Jenetes yang mudah dikenal oleh masyarakat, akan memberikan peluang anggur ini populer dan dan berpeluang untuk dilirik masyarakat. 

“Dengan menamai varietas unggul Janetes SP1, mudah–mudahan nama vaeritas ini lebih melekat di benak publik,” harap Anis.