Selasa, 19 November 2019 16:38

Politik ala Ikan Salmon: Kak Syam Sarapan Semeja dengan Andi Utta

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kak Syam dan istri tercinta Andi Mariattang (kiri), makan bersama Andi Utta dan sepupunya di kediaman Andi Utta di Makassar.
Kak Syam dan istri tercinta Andi Mariattang (kiri), makan bersama Andi Utta dan sepupunya di kediaman Andi Utta di Makassar.

Selasa pagi, 19 November 2019. Di atas meja makan yang terbuat dari batu marmer berwarna putih. Sudah tersaji beragam menu. Di sanalah, dua kandidat balon Bupati Bulukumba, Syamsuddin Alimsyah dan Haj

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Selasa pagi, 19 November 2019. Di atas meja makan yang terbuat dari batu marmer berwarna putih. Sudah tersaji beragam menu. Di sanalah, dua kandidat balon Bupati Bulukumba, Syamsuddin Alimsyah dan Haji Andi Muhtar bertemu. Mereka sarapan bersama dalam satu meja.

Bagi Kak Syam, sapaan Syamsuddin Alimsyah, membangun komunikasi dengan sesama balon, sangat penting. Tidak mesti di ruang-ruang formil. 

Kak Syam ditemani istri tercinta Andi Mariattang, bersilaturahmi di rumah Andi Utta di Makassar. 

Mereka tampak akrab dan santai. Bertempat di ruang tamu keluarga, Andi Utta sengaja menjamu hidangan kopi asli sebagai menu pembuka. 

Mereka berdua asyik membahas kondisi kekinian di Bulukumba. Soal pelayanan publik, hingga pada kualitas pembangunan manusianya.

Keduanya sepaham, bahwa diperlukan terobosan untuk percepatan kemajuan daerah ini, baik fisik maupun non fisik. 

"Bulukumba butuh percepatan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat," kata Kak Syam.

Sepertinya, menu ngopi bareng tidaklah cukup. Ditemani Sultani SH, lawyer senior di Makassar, diskusi kemudian berlanjut di meja makan. Dengan hidangan ikan salmon dan ikan sunu. 

Bagi Kak Syam, ikan salmon punya filosofi yang mendalam buat sang petarung. Ikan salmon tidak sama dengan ikan biasa. Ikan salmon dalam perjalanan hidupnya, adalah petarung. Bahkan berjuang tanpa mengenal menyerah. Ikan salmon menjaga nilai dan prinsip hidup. Itulah sebabnya ikan salmon menjadi ikan yang bernilai mahal.

Momen ini laik disebut model komunikasi ala ikan salmon. 

Yakni, bertemunya dua petarung yang selama ini sama-sama berjuang di luar, dan punya niat baik kembali membangun Bulukumba.

Sebelum bertemu tokoh pengusaha asal Bulukumba ini, Kak Syam juga sudah membangun komunikasi dengan sejumlah figur balon lainnya.