RAKYATKU.COM - Seorang pecandu narkoba di Amerika Serikat menanam chip artificial intelligence atau kecerdasan buatan di otaknya. Langkah itu untuk menyembuhkan kecanduannya akan narkoba.
Pria bernama Gerod Buckhalter itu memiliki riwayat overdosis. Dia telah berjuang dengan kecanduan opioid dan benzodiazepine selama lebih dari satu dekade, dikutip dari Daily Star, Minggu (17/11/2019).
Namun pria berusia 33 tahun itu kini telah memiliki chip Deep Brain Simulation (DBS). Itu adalah upaya untuk menyelamatkan hidupnya dan menyembuhkan kecanduannya.
Benda itu akan mengirim sinyal yang dirancang untuk membatasi keinginan. Teknologi itu sejauh ini terbukti bermanfaat bagi penderita penyakit Parkinson dalam mengurangi tremor.
Diperkirakan bahwa jika berhasil pada Buckhalter dan tiga pasien lain karena menjalani operasi, itu dapat membantu untuk membendung gelombang epidemi opioid AS.
Implan itu bekerja dengan cara yang mirip dengan alat pacu jantung, memproduksi pulsa elektronik untuk merangsang tubuh.
Telah disetujui untuk aplikasi dalam kasus-kasus distonia, epilepsi, dan gangguan obsesif-kompulsif dan tim di Institut Neuroscience Rockefeller Universitas Virginia Barat (RNI) yang melakukan operasi, mengatakan mereka berharap itu juga akan membantu untuk membatasi dorongan terkait dengan kecanduan opiat.
