RAKYATKU.COM, OXFORD - Persidangan hari ini di Oxford Crown Court, Letnan Penerbangan Timothy Barry (31), untuk pertama kalinya mengakui perbuatannya, nyaris membunuh pacarnya sekaligus bosnya di Skuadron, Sarah Seddon (31). Saat itu, keduanya sedang bertugas di Afghanistan.
Barry mengaku mencintai Sarah. Keduanya sempat tinggal bersama. Dan dikaruniai anak. Usianya tiga tahun. Namun, Sarah kemudian jatuh cinta dengan orang lain. Dia akan menikah.
Malam itu, Barry melarang Sarah pergi. Sarah saat itu beranjak menuju pintu.
Barry menghalangi di depan pintu. Dia mengancam akan bunuh diri. Dia lalu mengambil pil paracetamol dengan dosis tinggi, sambil berlutut memohon kepada Sarah, agar tetap bersamanya.
Namun, Sarah mengabaikan permintaannya. Dia tetap beranjak. Barry lalu memutuskan untuk mencekik Sarah, untuk menghentikannya pergi.
Setelah serangan itu, ibu satu anak itu terbaring tak sadarkan diri di lantai rumah mereka di Cuxham, Oxfordshire. Sementara putranya yang berusia tiga tahun, tertidur di kamar lain.
Juri menunjukkan rekaman video wawancara polisi. Di mana detektif mengakui komentar signifikan yang dibuat Barry selama penangkapannya. Termasuk mmengakui percobaan pembunuhan, bagaimana dia mencekik leher Sarah.
Namun saat mencekik leher Sarah, Barry tersadar saat mendengar suara ngorok dari Sarah. Dia menghentikan cekikannya.
Sarah baru saja pulang ke Oxfordshire dari perjalanan tugas tiga bulan di Afghanistan, ketika dia dicekik.
Itu hanya 18 menit setelah pengasuh putranya, meninggalkan rumah setelah pasangan tiba kembali di rumah mereka di Mill View, Cuxham, Oxfordshire.
Letnan Barry lalu menelepon 999, mengaku dia telah mencoba membunuh pacarnya. Beruntung paramedis tiba di lokasi dan berhasil menyelamatkan nyawa Sarah.
Persidangan berlanjut.