RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Sebuah berita yang baru-baru ini diterbitkan, tentang seorang guru yang membuat label nama untuk membantu keluarga membayar biaya medisnya, dilaporkan baru saja meninggal. Itu dilansir dari Harian Metro.
Cikgu Izzudin, demikian dia kerap disapa. Seorang mantan guru yang berasal dari Alor Setar, Kedah. Awalnya pria itu sehat. Namun, kesehatannya memburuk ketika ia terkena limfoma, yang merupakan jenis kanker yang biasanya mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Sebagai hasil dari kondisi medisnya, Cikgu Izzudin bergantung pada penggunaan dukungan oksigen 24 jam sehari, dan sepenuhnya dia tidak bisa bergerak bebas. Meskipun didiagnosa terkena kanker limfoma stadium 4, ia tak menyerah untuk menyediakan kebutuhan keluarga dan dirinya sendiri.
Di ranjang rumah sakit, Unit Perawatan Intensif, Cikgu Izzudin terus mengambil peran sebagai pencari nafkah tunggal keluarganya. Dia memulai bisnis kecil dengan menjual label nama khat, yang dapat disesuaikan. Temannya Mira Jamal membagikan kisahnya di Facebook pada tanggal 29 Oktober, dan sejak itu menjadi viral di media sosial.
Sayangnya, Cikgu Izzudin meninggal dunia tadi malam (14 November 2019) pukul 8.05 malam di Unit Perawatan Intensif (ICU) Pusat Perubatan Universiti Kebangsaan Malaysia (PPUM).
Istrinya, Suzana, mengatakan, dia telah meninggal setelah tertular infeksi paru-paru.
“Dia mencoba menyelesaikan beberapa pesanan untuk label nama, meskipun kesulitan bernafas. Bacaannya terus memburuk selama pagi hari."
Cikgu Izzudin meninggalkan dua putra, Sulaiman yang berusia 5 tahun dan Isa yang berusia 3 tahun.
"Maafkan saya. Bagi yang sudah membayar untuk label nama mereka, saya akan mengembalikan uang Anda,” ujar Suzana.
"Sedangkan untuk mereka yang telah menerima label nama Anda, anggap itu memori terakhir yang ditinggalkannya (Cikgu Izzudin)," tambah Suzana.