Jumat, 15 November 2019 02:00

7 Game yang Dijadikan Propaganda Politik

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
7 Game yang Dijadikan Propaganda Politik

Kehadiran game tentunya memberikan hiburan bagi banyak orang dari berbagai kalangan usia.

RAKYATKU.COM - Kehadiran game tentunya memberikan hiburan bagi banyak orang dari berbagai kalangan usia.

Sayangnya, game yang awalnya dibuat sebagai media hiburan kini seringkali dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk menyelipkan pesan-pesan tersembunyi propaganda politik.

Dilansir Jalantikus berikut adalah daftar beberapa game yang dianggap telah dijadikan media pengantar propaganda politik.

1. Call of Duty: Modern Warfare 2

Buat kamu penggemar game FPS pasti sudah nggak asing lagi dong dengan game Call of Duty: Modern Warfare 2 yang diterbitkan oleh Activision?

Menjadi salah satu game paling populer saat ini, Call of Duty: Warfare 2 sayangnya dianggap sebagai media propaganda politik oleh salah seorang warga Rusia.

Bukan tanpa alasan, dalam game tersebut Rusia dinilai sebagai musuh utama seluruh umat karena kekejamannya pada era perang. Hal tersebut dianggap nggak relevan dengan sudut pandang warga Rusia.

Seperti yang bisa kamu temui pada misi No Russian di game ini. Misi mode ini adalah untuk membunuh semua rakyat sipil di sebuah bandara yang berlokasi di Rusia.

Banyak pihak yang menilai bahwa lewat game COD: Modern Warfare 2, Amerika tengah mencoba untuk revisionisme historis alias memutar balikan fakta.

Tak hanya itu, citra para tentara militer Rusia yang digambarkan sebagai monster sadis juga mengundang banyak kritik karena dianggap tidak benar.

Game Call of Duty sendiri menyimpan sejumlah bahaya, salah satunya adalah dapat menjadi inspirasi bagi teroris.

2. Anti-Japan War Online

Dari nama yang diusungnya, sudah sangat jelas kalau game Anti-Japan War Online ini ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan politik di dalamnya.

Game yang disponsori oleh organisasi Communist Youth League of China ini mengambil setting di negeri tirai bambu ketika perang Tiongkok-Jepang Kedua berlangsung pada tahun 1900-an.

Dalam game tersebut kamu akan berperan sebagai orang berkebangsaan Tionghoa yang bertugas untuk melawan pasukan Jepang.

Propaganda politik dalam game ini juga semakin jelas terlihat saat kamu nggak bisa memilih untuk berperan sebagai pasukan Jepang.

3. Ethnic Cleansing

Dibuat oleh sebuah organisasi supremasi kulit putih Amerika, National Alliance, Ethnic Cleansing merupakan game FPS yang kabarnya telah dijadikan media propaganda politik.

Melalui game ini National Alliance menyelipkan pesan-pesan provokatif juga gerakan untuk mendukung organisasi supremasi kulit putih mereka.

Nantinya, di dalam game kamu akan memainkan karakter seperti Neo-Nazi atau Skin Head yang bertugas untuk membunuh orang ras Afrika-Amerika, Latin, dan ras kulit hitam lainnya.

Tentu saja game Ethnic Cleansing ini menuai kontroversi dari berbagai negara karena dianggap mengusung konsep yang sangat offensive.

4. America's Army

Dirilis pada tahun 2002 silam, siapa sangka kalau ternyata game berjudul America's Army ini punya misi propaganda politik di balik pembuatannya.

Game ini rupanya dirancang sedemikian rupa agar para pemuda tertarik untuk bergabung dengan militer Amerika.

Menghabiskan dana yang cukup besar yaitu $32.8 juta, game America's Army menggunakan teknologi komputer untuk memberikan pengguna pengalaman virtual menjadi pasukan militer.

Sebagai salah satu game dengan pembuatan biaya terbesar, tapi game ini bisa didownload secara cuma-cuma alias gratis.

5. Special Force (2003)

Dikembangkan dan diterbitkan oleh sebuah grup politik Lebanon, Hizbullah, Special Force merupakan game bergenre FPS yang dibuat menggunakan teknologi game Genesis3D.

Nantinya, di dalam game pemain akan memainkan karakter Hizbullah untuk melawan Pasukan Pertahanan Israel.

Bahkan, lewat tulisan yang terdapat di sampul kotak game tersebut, secara gamblang menyebutkan bahwa perancang game Special Force sangat bangga bisa mempersembahkan produk sepesial ini yang bertujuan mengalahkan pasukan Israel.

6. Guard Force: Covert Strike

Tak jauh berbeda dengan America's Army, game Guard Force juga didesain khusus sebagai alat perekrutan militer di Amerika.

Game bergenre Real Time Strategy (RTS) ini dikembangkan oleh Army National Guard dan mengsung tema militer di Amerika.

Meskipun popularitasnya tak setenar America's Army, tapi game Guard Force ini kabarnya berhasil menarik sebanyak 1.5 juta pemuda Amerika untuk mengikuti latihan dasar militer.

7. Special Operation 85


Dirilis pada tahun 2007 silam, Special Operation 85 merupakan game yang berkisah tentang dua orang ilmuwan nuklir Iran, Saeed dan istrinya yang diculik oleh tentara Amerika.

Nantinya pemain akan berperan sebagai pasukan khusus Israel, Bahram Nasseri, yang bertugas membebaskan keduanya juga empat warga Iran lain yang sama-sama dijebloskan ke dalam penjara.

Sementara itu, terdapat misi spesial di mana pemain ditugaskan untuk mencari tahu orang yang membocorkan informasi rahasia tentang program nuklir Iran ke negara-negara bagian Barat.

Lewat setting ceritanya, game ini sendiri seolah ingin menyiratkan bahwa Iran merupakan negara terhebat di dunia.