Rabu, 13 November 2019 13:28

10 Orang Terduga Pembantai Mahasiswa UMI Diamankan

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar, telah mengamankan sepuluh mahasiswa. Mereka diduga terlibat dalam penganiayaan yang berujung meninggalnya mahasiswa Fakultas Hukum UMI, Andi Fredy Akirmas,

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar, telah mengamankan sepuluh mahasiswa. Mereka diduga terlibat dalam penganiayaan yang berujung meninggalnya mahasiswa Fakultas Hukum UMI, Andi Fredy Akirmas, Selasa, 12 November 2019 kemarin. 

Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono. Katanya, sudah ada 10 orang mahasiswa diamankan. Mereka telah diperiksa penyidik, namun belum ditetapkan sebagai tersangka. 

"Barusan diamankan 10 orang dan sedang diperiksa di Mapolrestabes Makassar," singkat Kombes Pol Yudhiawan Wibisono kepada Rakyatku.com. 

Namun, untuk motif penyerangan, sampai saat ini belum diketahui. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku yang telah diamankan. 

Sementara kondisi di dalam kampus UMI Makassar, telah kondusif. Sejumlah polisi dari Polsek Panakkukang melakukan pengamanan di kampus dan melakukan patroli sekitar kampus. 

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, meninggal dunia setelah diserang sekelompok mahasiswa, Selasa sore (12/11/2019). 

Mahasiswa UMI Makassar yang meninggal dunia tersebut diketahui bernama Andi Fredy Akirmas, mahasiswa Fakultas Hukum UMI Makassar. 

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, menurut salah satu mahasiswa atau rekan korban, saat itu, korban bersama temannya sementara duduk minum kopi. 

"Katanya tiba-tiba ada sekelompok mahasiswa menyerang memakai tutup muka," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko. 

Katanya, sekelompok mahasiswa yang datang menyerang memakai tutup muka itu ada sekitar 20 orang. Mereka membawa benda tajam dan langsung menyerang. 

"Mereka membawa parang, badik dan pipa besi langsung menyerang kami. Sehingga kami lari menyelamatkan diri," kata rekan korban kepada Kasat Reskrim.