Selasa, 12 November 2019 18:55

“Saya Membunuh Ibu,” kata Pria Gangguan Mental Dorong Kursi Roda Berisi Mayat Ibunya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Seorang pria gangguan mental dan kursi roda berisi jasad ibunya.
Seorang pria gangguan mental dan kursi roda berisi jasad ibunya.

Sebuah insiden mengerikan, telah membuat penduduk kota Kampung Padang, Kuantan, Malaysia yang relatif sepi, gempar. 

RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Sebuah insiden mengerikan, telah membuat penduduk kota Kampung Padang, Kuantan, Malaysia yang relatif sepi, gempar. 

Seperti dikutip dari Harian Metro dan China Press,  Selasa, 12 November 2019, seorang pria yang mengalami gangguan mental, terlihat mendorong kursi roda dengan seorang wanita yang ditutupi selimut di jalan.

Ketika dia mendorong kursi roda melewati sebuah kios pinggir jalan, warga yang penasaran menghentikannya untuk menyelidiki.

Ketika ditanya, pria itu hanya menjawab, "Aku membunuh ibuku sendiri."

Yang membuat warga ngeri, saat mereka menyingkap selimut. Tampak mayat seorang wanita berusia 62 tahun.

Diyakini lelaki itu telah menikam ibunya sampai mati, karena ada luka tusuk yang terlihat di sisi kiri lehernya. Namun, kekerasan itu tidak berhenti sampai di situ. Lelaki itu juga telah melukai saudara perempuannya dan pacarnya dengan serius, ketika mereka berdua muncul di tempat kejadian.

Tersangka, yang berusia 36 tahun, melukai saudara perempuannya yang berusia 26 tahun di punggung dan pacarnya yang berusia 37 tahun di lengan, sebelum dia ditenangkan oleh warga.

Menurut Kepala Kepolisian Kuantan, Asisten Komisaris Mohammad Noor Yusuf Ali, tersangka telah mendorong ibunya yang sudah meninggal di kursi roda, lebih dari 50 meter dari rumah mereka. Tersangka menganggur dan telah menerima perawatan psikiatris selama beberapa waktu. 

Motif di balik penikaman saat ini sedang diselidiki.

Juga dilaporkan bahwa tersangka telah ditangkap. Saudara perempuannya yang terluka serta pacarnya, dirawat di rumah sakit. Mereka dalam kondisi stabil. Mayat ibunya telah dikirim ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Afzan untuk diautopsi.