RAKYATKU.COM, GOWA - Senin, 11 November 2019. Pagi itu, Noro, salah seorang warga Desa Taring, Kecamatan Biringbulu, Gowa, sedang mencari kemiri.
Tiba-tiba dia mendengar suara orang saling bentak. Dari jarak 70 meter, dia melihat Haji Saju (60), tengah berhadap-hadapan dengan Daeng Sampara (40).
Keduanya memegang senjata tajam. Sekilas, Noro melihat Haji Saju mengayunkan parangnya yang panjangnya 50 sentimeter. Arahnya ke batang leher Daeng Sampara. Sedetik kemudian, kepala itu menggelinding hingga 5 meter.
Noro gemetar. Dia langsung berlari kencang meninggalkan kemirinya. Ke arah perkampungan, dia berteriak kencang sepanjang jalan.
"Oee....ada orang diparangi...ada orang diparangi!!!" teriaknya berulang-ulang.
Teriakan itu mengundang perhatian warga lainnya. Mereka pun bergegas ke lokasi.
Demikian diungkap Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Biringbulu, Aiptu Andi Akbar.
Sementara itu, masih menenteng parang berlumur darah, Haji Saju menyerahkan diri ke kantor polisi di Jeneponto. Tak lama kemudian, polisi dari Jeneponto berkoordinasi dengan Polres Gowa, yang kemudian datang menjemput pelaku.
Sementara itu, hasil visum terhadap jenazah Daeng Sampara menunjukkan, selain kepala yang putus, juga ada luka di siku korban.
Jenazahnya sudah dikebumikan di pekuburan keluarga di Kampung Balombong, Kelurahan Camba Jawa, Kecamatan Kelara, Jeneponto.
"Korban sudah dimakamkan di Kabupaten Jeneponto atas permintaan anaknya yang berada di sana," kata Camat Biringbulu, Yasmin Basri, Senin (11/11/2019).
Haji Saju dan Daeng Sampara masih terikat tali kekerabatan. Istri Haji Saju bersepupu satu kali dengan ibu Daeng Sampara.
Keduanya cekcok karena sengketa lahan. Kebun itu sudah belasan tahun digarap pelaku. Namun beberapa tahun terakhir bersengketa hingga ke pengadilan.
Kepala Desa Taring, Abdul Azis Gassing, sudah berusaha memediasi. Namun tak jua ada kesepakatan. Akhirnya, Azis menegaskan, agar lahan tersebut jangan dulu digarap.
Namun, kemarin, pelaku dan korban tiba-tiba ketemu di lokasi. Cekcok berlanjut ke perkelahian yang menyebabkan korban tewas dengan kepala terpenggal.