Selasa, 12 November 2019 09:44

Usai Bunuh Istrinya dengan Minyak Panas, Bran Bilang Dia Tergelincir Saat Menggoreng

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mavis Bran dan suaminya, Geoffrey Bran
Mavis Bran dan suaminya, Geoffrey Bran

Geoffrey Bran (71), tertegun. Di Pengadilan Swansea Crown Court, Senin (11/11/2019), dia masih menyangkal telah membunuh istrinya, Mavis Bran (69).

RAKYATKU.COM, INGGRIS - Geoffrey Bran (71), tertegun. Di Pengadilan Swansea Crown Court, Senin (11/11/2019), dia masih menyangkal telah membunuh istrinya, Mavis Bran (69).

Geoffrey dan istrinya, Mavis, membuka usaha ikan goreng di sebuah pondok yang terletak di sebelah rumah mereka, di desa kecil Wales Barat pada Januari 2018. 

Namun, pasang surut bisnis mereka, terkadang membuat tekanan pada biduk rumah tangga mereka. 

Jaksa Paul Lewis QC mengatakan kepada pengadilan, bahwa pasangan itu digambarkan memiliki selalu bertengkar dan menghardik satu sama lain.

Puncaknya pada 23 Oktober 2018. Geoffrey Bran, diduga melemparkan wajan penggorengan dengan minyak mendidih ke istrinya. Mengakibatkan kebakaran 46 persen pada tubuh Nonya Bran.

Gareth Davies, yang tinggal bersama pasangan itu, mengatakan kepada Swansea Crown Court, dia melihat Nyonya Bran berlari dari tokonya dan kembali ke rumah. Tubuhnya telanjang dari pinggang ke atas. Dia berteriak: "Saya terbakar. Saya sudah mendidih panas. Tubuh saya melepuh." 

Davies menggambarkan, bagian atas tubuh Nyonya Bran merah tua. Kulit pergelangan tangannya mengelupas. 

Namun, Tuan Bran memberi tahu Davies, bahwa istrinya sedang memasak ikan, ketika dia tergelincir saat mengambil alat penggoreng. Wajan berisi minyak panas pun tumpah ke tubuhnya.

Tetapi Caroline Morgan, seorang teman Nyonya Bran, bersaksi di pengadilan. Setelah terbakar, Nyonya Bran meneleponnya sekitar pukul 1:15 siang dan berteriak: "Geoff telah melemparkan minyak mendidih ke saya. Datanglah ke sini, aku membutuhkanmu sekarang, tolong." 

Nyonya Morgan kemudian bergegas ke tempat kejadian. Dia melihat temannya gemetar. Sementara suaminya, Tuan Bran, masih sibuk melayani pelanggan. 

Nyonya Bran memberi tahu Nyonya Morhan, "Saya mengomelinya (Tuan Bran) dan dia membalik wajan." 

Nyonya Bran dilarikan ke Rumah Sakit Morriston di Swansea dengan ambulans udara. Dia mengalami sepsis dan hipotermia. 

Dia menjalani operasi untuk mengangkat sebagian kulitnya yang terbakar, tetapi kemudian meninggal karena kegagalan banyak organ. 

Jaksa Paul Lewis QC mengatakan kepada pengadilan bahwa Bran dibakar karena suaminya sengaja mendorong atau melemparkan alat penggorengan yang mengandung minyak panas. 

Jaksa mengatakan kepada pengadilan, bahwa teman-teman korban telah memperhatikan hubungan mereka memburuk, sebelum insiden itu. Nyonya Bran menelepon salah satu dari mereka sambil menangis, mengatakan suaminya semakin jahat. 

Bran, dari Hermon, awalnya ditangkap karena dicurigai melakukan penyerangan. Meski dia membantah.

Dia mengklaim, istrinya menjadi kesal dan gelisah, karena salah satu penggorengan mereka kotor.  

Terdakwa mengatakan, Nyonya Bran kemudian melempar ikan dengan marah ke wajan, dan tanpa sengaja menyebabkan lemak panas itu beterbangan di udara, yang membuat korban bereaksi spontan menarik unit penggorengan yang berisi minyak panas.