Selasa, 12 November 2019 08:27

1 Desember OPM Ulang Tahun, Awas! Tragedi Nduga Terulang

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
OPM
OPM

Organisasi Papua Merdeka, berdiri 1 Desember 1965 lalu. Sudah 54 tahun, kelompok tersebut menebar terur di wilayah NKRI.

RAKYATKU.COM, PAPUA - Organisasi Papua Merdeka, berdiri 1 Desember 1965 lalu. Sudah 54 tahun, kelompok tersebut menebar terur di wilayah NKRI.

Mereka selalu memperingati ulang tahunnya dengan melakukan kekacauan. Seperti yang terjadi pada 1 Desember 2018 lalu. Masih lekang dalam ingatan, 31 pekerja dari BUMN PT Istaka Karya tewas. Sebagian besar adalah pendatang.

Mereka terlebih dahulu disandera usai upacara bakar batu di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Dengan tangan terikat ke belakang, mereka dihabisi di Kali Yigi dan Kali Aurak.

Mahasiswa Papua yang tinggal di Yogyakarta, Sabby Kosay sebagaimana dilansir dari Deliknews mengatakan, jelang ulang tahun OPM 1 Desember 2019 mendatang, masyarakat sipil harus tetap waspada. 

Pasalnya kata Sabby, kelompok separatis bengis tersebut, kerap menunjukkan aksi brutalnya, untuk memperlihatkan eksistensinya.

Menurut Sabby, mereka sebenarnya tidak memperjuangkan Papua. Hanya mengatasnamakan Papua untuk kelompok elite asing yang memanfaatkannya.

Pengamat politik Universitas Cenderawasih, Marinus Yaung menyebutkan Gerakan Papua Merdeka lahir disebabkan kebutuhan rupiah untuk elite tertentu.

Jelang 1 Desember 2019 kata Sabby, TNI dan Polri sudah melakukan pengetatan dan pengintaian wilayah. Hasil pengintaian intelijen, ada satu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang berhasil masuk ke wilayah Tembagapura.

Diprediksi, mereka akan membuat aksi teror di wilayah PT Freeport. "Saat ini sebagian kelompok tersebut  telah berada di Tembagapura, sebagian dalam perjalanan," ujar Sabby.

Anggota TNI sudah disiagakan di pos-pos Tembagapura. Dandim menambahkan 565 personel TNI di kawasan Tembagapura.

Dandim mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati jelang 1 Desember. Khususnya para pendulang emas, diminta untuk meninggalkan lokasi pendulangan.

Menko Polhukam, Mahfud MD, mengatakan, pemerintah tidak segan-segan memberikan tindakan keras bagi perusuh. 

Namun, dia enggan merinci langkah teknis pengamanan menjelang HUT OPM tersebut. Menurutnya, itu sangat rahasia sehingga tidak boleh dibocorkan ke pers.