Senin, 11 November 2019 19:01

RSUD Bulukumba Tanggung Biaya Pengobatan Bayi Patah Tulang Akibat Kelalaian

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Orang tua bayi memperlihatkan hasil foto scan paha bayi yang patah.
Orang tua bayi memperlihatkan hasil foto scan paha bayi yang patah.

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba siap menanggung biaya pengobatan bayi yang mengalami fraktur atau patah tulang

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba siap menanggung biaya pengobatan bayi yang mengalami fraktur atau patah tulang saat menjalani perawatan, beberapa waktu lalu.

Direktur RSUD Bulukumba, Abdur Rajab, mengatakan sebetulnya RSUD Bulukumba juga mampu menangani bayi fraktur tersebut. Namun, ia meminta kepada pihak keluarga untuk dirawat di RS Awal Bros Kota Makassar.

"Besok diberangkatkan ke RS Awal Bros untuk penanganannya. Kami siap menanggung biaya pengobatannya. Kita berharap ke depan semoga tidak terulang lagi kejadian serupa," ujarnya, Senin (11/11/2019).

Bayi patah tulang dialami oleh anak Samsinar, Warga Desa Mattirowalie, Kecamatan Kindang, Bulukumba. Fraktur ini terjadi pada bayi yang baru saja lahir, saat menjalani perawatan di RSUD Bulukumba pada 4 November 2019 lalu.

Mardianto salah seorang kerabatnya mengungkapkan, pihak dokter saat itu tidak memberitahukan keluarga bahwa ada kelainan pada bayi.

Saat dimintai keterangan saat itu, bidan dan perawatnya saling lempar tanggung jawab hingga akhirnya dokternya menyampaikanbayinya fraktur atau patah tulang.

"Yah tentu kami keberatan, soalnya pihak dokter juga tidak memberitahu bahwa ada kondisi yang bisa membahayakan sang bayi. Pas lahir dokter dan bidannya juga bilag sehat dan normal," ungkap Mardianto.

Pihak keluarga menilai, dokter lalai dalam penanganan bayi. Bahkan usai ibunya melakukan sesar, ia diminta untuk kontrol kesehatan empat pekan kemudian.

"Masa iya dokter bedahnya tidak tahu kalau ada fraktur pas lahiran. Kami menduga, dokter lalai dan disuruh saja datang kontrol empat minggu kemudian. Kan aneh rasanya. Masa iya patah tulang harus menunggu sampai empat minggu kemudian untuk kontrol. Sementara saya tanyakan salah satu dokter di Makassar mengatakan bahwa harus secepatnya digips," tutur Mardianto.

Atas kejadian ini, pihak RSUD Bulukumba merokomendasikan perawatan di Rumah Sakit Awal Bros hingga kondisinya dinyatakan pulih seperti sedia kala dan ditangani langsung oleh dokter spesialis tulang atau ortopedi.

"Orang tua bayi dan keluarga juga menyepakati pertemuan tadi saat mediasi. Juga menghargai solusi yang diberikan oleh pihak RSUD," kata Mardianto.