RAKYATKU.COM, WAJO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukelleng meraih predikat pelayanan publik kategori baik dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Tcahyo Kumolo di The Opus Darmawangsa Grand Ballroom Jakarta, Jumat lalu.
Dirut RSUD Lamaddukelleng, dr Andi Sari Dwi Kartini Witman mengatakan, ada enam instrumen aspek pelayanan berdasarkan Permenpan-RB no 17 tahun 2017. Yakni kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana dan prasarana, SIPP, konsultasi dan pengaduan serta inovasi.
"Kami bersyukur tahun ini dapat kategori baik, karena Kemenpan RB yang langsung evaluasi," ujarnya, Senin (11/11/2019).
Pembenahan mutu pelayanan dimulai dari pemangkasan persyaratan administrasi satu loket, pendaftaran elektronik hingga pelayanan pasien penyakit jiwa.
"Banyaknya keluhan pasien kemudian menjadi pelecut kami berinovasi meningkatkan mutu pelayanan mulain dari sistem pendaftaran," kata, dr Andi Sari.
Dia menambahkan, indikator pelayanan pendaftaran elektronik yakni tersedianya mesin antrean. Mesin ini memungkinkan pasien bebas memilih poli yang akan dituju tanpa harus menunggu nomor antrean.
"Kalau manual terkadang ada yang nomor antriannya tumpang tindih dengan adanya mesin maka tidak adalagi nomor antrian diambil oleh pasien lain," terangnya.
Selanjutnya pasien yang menggunakan BPJS tidak lagi harus antri dibeberapa loket seperti sebelumnya. Kata mantan Kepala Puskesmas Tempe itu, saat ini mesin elektronik sudah merekam tujuan poli sesuai yang di klik oleh pasien.
Syarat pendaftaran yang mesti dilengkapi oleh pasien yakni KTP, KK, dan kartu jaminan kesehatan. Bagi pasien perawatan rutin akan dilengkapi kartu pasien RSUD Lamaddukelleng.
"Nah untuk mempermudah petugas mendapatkan rekam medik pasien, sekiranya pasien tidak lupa membawa kartu berobat RSUD Lamaddukelleng ke bagian pendaftaran tiap berobat," katanya.
