RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Senin, 11 November 2019, sekitar pukul 04.00 Wita, Syamsuddin (57), korban penikaman, mengembuskan napas terakhirnya. Itu setelah 12 hari dirawat di RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto, dan Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo di Makassar.
Almarhum, Syamsuddin, warga Kampung Alla-alla, Desa Boronglamu, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, meninggal setelah mengalami luka tikam, pada Rabu, 30 Oktober 2019 lalu.
"Sebelumnya, Pada Hari Rabu 30 Oktober 2019 telah terjadi tindak pidana penganiayaan terhadap Syamsuddin, yang dilakukan oleh Haris. Hingga menyebabkan 1 luka tusuk pada bagian perut dan 2 lebih luka tusuk pada lengan sebelah kanan," jelas Kasubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul.
Kata dia, saat itu korban sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Lanto Dg Pasewang Jeneponto, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo ke Makasaar.
"Selama beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo di Makassar, korban menghembuskan napas terakhirnya. Saat ini jenazah almarhum sudah berada di rumah duka Kampung Alla alla, Desa Boronglamu, Kecamatan Arungkeke," sebutnya.
Ia menambahkan, jenazah tersebut diterima oleh pihak Keluarganya didampingi Kapolsek Arungkeke, AKP Saharuddin dan warga setempat. Rencananya akan segera dilakukan pemakaman.
Sebelumnya diberitakan, dua warga terluka setelah diserang senjata tajam jenis badik.
Peristiwa ini terjadi Rabu petang (30/10/2019) sekitar pukul 17.40 Wita. Lokasinya di Kampung Alla-Alla, Desa Boronglamu, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto.
Dua korban bernama Syamsuddin (50) dan anaknya, Kamaruddin. Sementara pelaku, Haris (30) warga Punagaya, Jeneponto.
Kasubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul menjelaskan, pelaku menduga kuda milik korban merusak tanaman di kebunnya.
Tiba-tiba Syamsuddin melintas di kebun itu. Sempat terjadi cekcok mulut. Haris yang emosi langsung menikam korban. Perutnya berdarah kena badik.
Tak lama kemudian, anak korban, Kamaruddin juga melintas di lokasi. Dia pun berusaha melerai. Namun, dia justru ikut ditusuk dan mengenai dada sebelah kanan.
Kedua korban langsung dilarikan untuk mendapatkan perawatan medis. Sedangkan pelaku diamankan di Markas Polres Jeneponto.
"Untuk sementara perlu diantisipasi keluarga korban untuk tidak melakukan tindakan balasan," sebut Syahrul.
Pelaku diketahui sangat protektif terhadap kebunnya. Kabarnya, dia juga sering menaruh racun dalam air di sekitar kebun.
"Sehingga apabila ada hewan yang masuk dan meminum air tersebut, hewan langsung mati," ujar Syahrul.