Minggu, 10 November 2019 17:36

Polisi Bilang Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan Seksual di Jasad Driver Ojol Wanita

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tersangka pelaku pembunuhan Jemi Oppier (kiri), korban pembunuhan Rieke Andrianti (kanan).
Tersangka pelaku pembunuhan Jemi Oppier (kiri), korban pembunuhan Rieke Andrianti (kanan).

Meski ditemukan tanpa busana, polisi tegaskan tak ada tanda-tanda korban Rieke Andrianti (43), mengalami kekerasan seksual.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Meski ditemukan tanpa busana, polisi tegaskan tak ada tanda-tanda korban Rieke Andrianti (43), mengalami kekerasan seksual.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan, hasil autopsi yang dilakukan, tak mendapati adanya tanda pada organ intim korban.

Namun, Edy tak menampik adanya kemungkinan kekerasan seksual dalam pemeriksaan lebih lanjut.

"Kalau dari jejak lukanya, enggak ada tanda-tanda luka habis berhubungan. Tapi lagi diperiksa, harus pemeriksaan laboratorium dulu untuk memastikan," ujar Edy seperti dikutip dari Tribunnews.

Kombes Edy menyebutkan, ada 11 luka tusuk di jasad driver ojek online wanita itu. Luka paling dalam ada di kepala Rieke, yang menembus ke tengkorak.

"Ada yang sampai tengkoraknya pecah. Kalau luka di leher mengenai pembuluh darah besar di leher. Luka di kepala dan leher ini penyebab kematian korban," kata Edy Purnomo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (9/11/2019) kemarin.

Lantaran bagian tengkorak rusak, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati belum bisa memastikan jenis senjata tajam yang digunakan pelaku.

Edy Purnomo menuturkan, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk dapat memastikan senjata tajam jenis apa yang digunakan pelaku menghabisi nyawa Rieke.

"Kalau luka tusuk di perut kan kelihatan dari bekas di pinggir kiri kanannya. Karena di bawahnya ada jaringan tengkorak, dan tengkoraknya rusak. Sulit kelihatannya," ujarnya.

Jenazah Rieke sudah dimakamkan di TPU Kober, Kelurahan Cakung Barat, pemeriksaan tetap bisa dilakukan karena dokter sudah mengambil sampel.

Pengambilan sampel dilakukan bersamaan saat proses autopsi jenazah Rieke yang diambil pihak keluarga sekira pukul 11.45 WIB. 

"Saat autopsi sudah langsung dilakukan pengambilan sampel, jadi pemeriksaan laboratorium tetap bisa dilakukan. Jenazah tadi diambil pihak keluarga atas nama Fajar Abdillah," lanjut Edy.

Bila dirinci, 11 luka tusuk pada tubuh Rieke terdapat di bagian kepala sisi kiri dan kanan, pipi kanan dan kiri, serta dahi.

Di leher kanan, pundak kanan dan kiri, lengan kanan dan lengan kiri, terakhir di kaki kanan bawah sekitar betis.

Rieke Andrianti tewas dibunuh di kamarnya di Rusun Cakung, pada Jumat, 8 November 2019 dini hari. Pembunuhnya sudah tertangkap. Dia tak lain tetangga korban. Namanya, Jemi Oppier.

Hasil pemeriksaan sementara polisi, Jemi sakit hati. Korban memanggil pelaku, "dekil dan hitam". Saat ini, pelaku masih terus diperiksa intensif oleh penyidik.