RAKYATKU.COM, RUSIA - Sabtu, 9 November 2019. Beberapa warga mendengar suara minta tolong. Arahnya dari Sungai Moika, Saint Petersburg, Rusia.
Rupanya ada seorang pria tua tengah menyandang tas ransel. Tangannya menggapai-gapai. Warga kemudian menghubungi aparat kepolisian setempat, sambil mencoba memberi pertolongan.
Berhasil. Polisi Saint Petersburg membantu Profesor Oleg Sokolov naik. Sang profesor diduga mabuk. Bau alkohol menyeruak dari mulutnya.
Diduga saat itu, Profesor Sokolov tengah mabuk dan terjatuh ke sungai. Namun, saat polisi memeriksa tas ranselnya, ditemukan dua tangan seorang wanita.
Dilansir dari The Guardian, polisi curiga. Lalu menggeledah rumah sang profesor sejarah itu. Benar saja. Di rumah profesor berusia 63 tahun itu, ada jasad wanita yang sudah tidak utuh lagi. Kepalanya sudah terpisah.
Jasad itu diidentifikasi sebagai Anastasia Yeshchenko, mahasiswi yang selama ini kerap membantu tugas-tugas sang profesor.
Tubuh wanita berusia 24 tahun itu, hanya tinggal badan. Kepalanya ditemukan di rumah itu secara terpisah. Dua potongan tangan ada di tas ransel profesor.
Rupanya saat itu, profesor hendak membuang potongan tubuh itu di sungai. Diduga, dua kakinya sudah dibuang, kecuali dua tangan yang tersisa.
Namun karena mabuk, profesor itu tergelincir dan jatuh ke sungai.
Belum diketahui apa motif di balik pembunuhan itu. Padahal, mahasiswi tersebut diketahui kerap membantu sang profesor menulis sejumlah karya.
Profesor Oleg Sokolov, merupakan sejarawan ternama yang telah menelurkan sejumlah buku. Beberapa buku tentang negarawan Perancis dan pemimpin militer Napoleon Bonaparte. Dia juga kerap bertindak sebagai konsultan sejarah pada beberapa film.
Atas dedikasinya pada sejarah, dia menerima penghargaan Legion d’Honneur di Perancis pada tahun 2003.