Minggu, 10 November 2019 13:14

Nyinyir Obat Polijiwa Kosong, Direktur RSUD Andi Makassau: Ada Hal yang Tak Dipahami Pasien

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Sejak tiga bulan terakhir salah satu jenis obat untuk pasien di Polijiwa RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare, mengalami kekosongan. 

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Sejak tiga bulan terakhir salah satu jenis obat untuk pasien di Polijiwa RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare, mengalami kekosongan. 

Kondisi ini dikeluhkan oleh Agus Tilaar, salah satu keluarga pasien Polijiwa di akun Facebook-nya.

"Bagaimana ini jalannya BPJS Kesehatan Mandiri. Kenapa obat harus dibeli di luar  dan dikasih resep umum. Kenapa selama tiga bulan obat kosong dan apa gunanya pasien bayar BPJS tiap bulan. Ke mana ini aliran dananya tiap bulan tapi harus beli di luar obatnya. Tolong pemerintah yang terkait turun langsung kroscek ke Rumah Sakit Umum Parepare," tulisnya.

Direktur RSUD Andi Makassau, Renny Anggraeny Sari, mengakui memang terdapat kekosongan beberapa jenis obat di RS tersebut.

"Namun ini yang tidak dipahami oleh pasien. Selama ini untuk pasien Polijiwa kita subsidi antara Rp45-50 juta setiap bulan karena obat yang ada di pabrikan hanya obat paten, sementara BPJS Kesehatan dibayar generik," kata Renny, Minggu (10/11/2019).

Renny menjelaskan, atas kondisi tersebut pihaknya terpaksa menghentikan subsidi untuk obat Polijiwa. "Apalagi klaim  BPJS Kesehatan sejak bulan Mei belum dibayarkan," tutupnya.