Rabu, 06 November 2019 19:57

Usai Bunuh Teman, Asman Jilat Darah di Pisau, "Biar Tak Dihantui"

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Asman memperagakan saat menjilat ujung pisau.
Asman memperagakan saat menjilat ujung pisau.

Rabu, 6 November 2019. Polres Rokan Hilir, menggelar rekonstruksi atas pembunuhan Faizal alias Kulun. Pelakunya, Asman alias Man.

RAKYATKU.COM, RIAU - Rabu, 6 November 2019. Polres Rokan Hilir, menggelar rekonstruksi atas pembunuhan Faizal alias Kulun. Pelakunya, Asman alias Man.

Ada 31 adegan diperagakan. Salah satu yang menarik perhatian, usai menikam Faizal, Asman lantas menjilat darah di pisau itu. Alasannya, biar tidak dihantui arwah korban.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 4 Oktober 2019 lalu. Saat itu malam sudah larut. Jarum jam menunjukkan sekira pukul 23.00 WIB. Rabiati dan Asman sedang berada di tempat tidur.  Rabiati kemudian mengadu kepada suaminya.

"Bang," panggil Rabiati.

"Apa dek?" jawab Asman. 

"Aku tadi diintip Si Kulun. Diajaknya aku main (bersetubuh) mau dikasihnya aku duit dua ratus ribu," kata Rabiati.

Ketika itu, Asman hanya terdiam mendengar perkataan istrinya. Namun amarah menggelegak dalam dirinya. Saat itu, dia sudah punya niat menghabisi Kulun.

Keesokan harinya, Sabtu, 5 Oktober 2019. Sekira pukul 14.00 WIB. Asman tengah duduk bersama Adi, Radit, Alfandra, Riko dan Dudit. Mereka minum tuak di warung Asman. 

"Dit, istri saya diintip sama Kulun dan masuk ke dalam rumah ditawarkan istri saya duit dua ratus ribu," ujar Asman sambil meneguk tuaknya.

"Apa betul tu Rabiati?" tanya Dudit.

"Betul," jawab Rabiati sambil masuk ke dalam rumah.

"Ku bunuh saja Kulun tu," kata Asman kepada Dudit.

"Gak usahlah dibunuh bagusnya kita duitkan saja," ungkap Dudit.

"Tapi kaya mana caranya," kata tersangka Asman. 

"Kita pancing ajalah Si Kulun. Suruh orang rumahmu yang ngomong sama Si Kulun minta duit dua ratus. Ketika itu kita tangkap dia," saran Dudit kepada Asman. 

"Ya udah terserah kalian lah," kata Asman kepada teman-temannya.

Sekira pukul 15.30 WIB, Faizal alias Kulun lewat di depan warung Asman dengan menggunakan sepeda motor Beat putih. Dia mengenakan baju putih bercorak hitam dengan celana jeans biru panjang. Dia menuju ke arah Desa Sintong. 

Melihat Kulun lewat, Asman masuk ke dalam rumah dan mengambil pisau di dinding kamar. Selanjutnya, pisau tersebut diletakan di pinggang sebelah kiri.

"Kulun lewat sendirinya," tanya Asman. 

"Ya," jawab Dudit. 

Selanjutnya, tersangka pergi ke arah Desa Sintong, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rohil, untuk mencari Kulun. 

Sekira pukul 16.10 WIB, tepatnya di jalur dua Teluk Mega Sintong dengan jarak sekira lebih kurang 50 meter, Asman melihat Kulun sedang mengendarai sepeda motor menuju Teluk Mega.

Sekira jarak 20 meter, Asman melambaikan tangan kanannya. 
"Berhenti kau Lun," kata Asman. 

Kulun pun memberhentikan sepeda motornya. Asman langsung menabrak ban depan korban. Setelah sepeda motor korban berhenti, tersangka Asman turun dari sepeda motornya, lalu mengambil pisau di pinggangnya.

Tersangka langsung menusuk korban di lengan sebelah kanan sebanyak satu kali. "Tega kali kamu Man," kata Kulun. 

"Tak usah banyak kau bicara lagi anjing, kau mau memperkosa istri ku," jawab Asman sambil menusuk dada Kulun sebanyak satu kali. Lalu menusuk bagian punggung Kulun sebanyak lima kali. 

Tidak puas, Asman kemudian menusuk mulut Kulun satu kali. 

Melihat Kulun tidak berdaya lagi dan berlumuran darah, tersangka Asman melarikan diri ke arah Desa Sintong, dan membuang pisau yang digunakan membunuh Kulun. 

Sebelum membuang pisau, Asman terlebih dahulu menjilati ujung pisau tersebut. Tujuannya supaya tidak dihantui arwah korban.

Sekira pukul 16.30 WIB, Andika bersama masyarakat sekitar menemukan korban dalam keadaan berlumur darah dan tidak bergerak lagi. Masyarakat lalu melaporkan hal tersebut ke Polres Rohil. 

Tidak begitu lama, Polres Rohil berhasil menangkap tersangka Asman di daerah Kabupaten Bengkalis, tepatnya di Kecamatan Mandau. Saat itu, tersangka Asman sedang menunggu bus mau ke Pekanbaru, Riau.

Sumber: Riausky