Senin, 04 November 2019 09:57

"Tidak Adami Raskinmu, Sudahmi Dihapus," Ujar Pak Desa ke Nenek Sebatangkara Ini

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Seorang pekerja sosial, memberikan bantuan mi instan dan beras kepada Indo Upo, nenek 71 tahun yang tinggal sebatangkara di Pangkep.
Seorang pekerja sosial, memberikan bantuan mi instan dan beras kepada Indo Upo, nenek 71 tahun yang tinggal sebatangkara di Pangkep.

Meski sudah berusia lanjut, Indo Upo (71), harus berjuang sendirian guna bertahan hidup. Nenek sebatangkara ini, kadang mengharapkan bantuan dari tetangga maupun dari orang lain.

RAKYATKU.COM, PANGKEP - Meski sudah berusia lanjut, Indo Upo (71), harus berjuang sendirian guna bertahan hidup. Nenek sebatangkara ini, kadang mengharapkan bantuan dari tetangga maupun dari orang lain.

Ditemui di gubuknya, Jalan Sappa Bungoro, Desa Bowong Cindea, Kecamatan Bungoro Pangkep, Minggu, 3 November 2019, Indo Upo berharap, bisa mendapatkan kembali beras miskin (Raskin) atau bantuan pangan nontunai.

Sejak 6 tahun lalu, beras sejahtera (Rastra) tidak pernah lagi singgah di rumah Nenek Upo. Sehingga, dia harus bekerja keras untuk mendapatkan beras. PKH bantuan-bantuan lainnya dari pemerintah desa, tak satu pun dia dapatkan.

Bukannya tanpa usaha. Nenek Upo sudah pernah mempertanyakan ke pihak desa, terkait bantuan beras yang saat itu bernama Raskin. Tapi dirinya malah mendapatkan jawaban tidak mengenakkan dari pemerintah desa.

"Pernah dulu saya tanyakan sama Pak Desa, tapi Pak Desa bilang, 'kau tidak adami Raskin nu, sudah mi dihapus'. Begitu kata pihak desa ke saya," jelasnya.

Sementara itu Wawan (25) tetangga mengatakan, Indo Upo kadang menjual telur bebek miliknya untuk membeli beras. Kadang waktu panen, dia menjadi buruh tani dengan sisa-sisa tenaganya.

"Namun terkadang dia makan mangga sama nasi putih. Apalagi musim mangga seperti ini," beber Wawan. (Tajuddin Mustaming)