Sabtu, 02 November 2019 11:57

Pengobatan Cuci Darah Pensiunan PNS Lancar Berkat Kartu JKN-KIS

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto/ist.
Foto/ist.

Supratini (69), salah satu penerima pensiunan PNS yang termasuk dalam kategori PPU (Peserta Pekerja Penerima Upah) kelas 1 yang sangat merasakan manfaat dari program JKN-KIS. 

RAKYATKU.COM - Supratini (69), salah satu penerima pensiunan PNS yang termasuk dalam kategori PPU (Peserta Pekerja Penerima Upah) kelas 1 yang sangat merasakan manfaat dari program JKN-KIS. 

Saat ditemui di ruang hemodialisa Rumah Sakit Kota Makassar, melalui anaknya Cecilia Dwiyana Yanti menceritakan pengalamannya sekeluarga dalam mendapatkan pelayanan JKN-KIS.

“Lima tahun lalu Ibu saya sering keluar masuk Rumah Sakit. Bahkan pernah dirawat sampai 11 hari.
Ternyata saat itu ibu divonis gagal ginjal dan harus rutin melakukan cuci darah. Sedih, tapi kami tetap
harus semangat menjalani pengobatan agar kondisi ibu bisa sembuh dan lebih baik. Beruntung saat itu
ternyata program JKN-KIS telah hadir. Ibu saya yang notabenenya adalah peserta Askes secara otomatis
menjadi peserta JKN-KIS dan Puji Tuhan biaya pengobatan ibu saya ditanggung," cerita Cecilia.

Sebagai anak yang sering menemani ibunya untuk rutin melakukan cuci darah, Cecilia pun juga sudah
paham terkait alur dan prosedur untuk dapat dijamin sebagai peserta JKN-KIS. Ia dan anggota keluarga
lainnya pun juga telah menjadi peserta JKN-KIS secara mandiri. Walaupun Cecilia tidak pernah
menggunakan kartunya tapi Cecilia tidak pernah lupa untuk membayar iurannya setiap bulan.

“Saking takutnya lupa bayar iuran terkadang saya bayarnya sampai double, tapi gak masalah kan jadi
saldo juga,” ucapnya sambil tertawa.

Cecilia juga menambahkan bahwa Program JKN ini sangat membantu masyarakat Indonesia apalagi
kondisi penyakit seperti ibunya yang harus melakukan cuci darah 3 kali seminggu.

“Sekali cuci darah biayanya bisa sekitar Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah dikali 3 kali seminggu jadi total
dalam sebulan bisa sampai 12 kali. Lumayan besarkan biayanya jika tidak dijamin JKN-KIS. Saya juga
tidak habis pikir dengan orang-orang diluar sana yang dengan sengaja sering menggunakan kartunya hanya karena merasa sudah membayar iuran," ungkap Cecilia dalam keterangan tertulis yang diterima Rakyatku.com, Sabtu (2/11/2019).

"Harusnya tidak sakit bukan berarti kita bisa semena-mena memanfaatkan kartu KIS, harusnya kita harus tetap menjaga kesehatan dan rutin membayar iuran agar dapat bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya.

Tidak dipungkiri program ini memang masih banyak kekurangannya tapi Cecilia yakin bahwa program
JKN-KIS ini akan lebih baik lagi kedepannya.