Kamis, 31 Oktober 2019 23:36

Tak Ada Pembatasan Internet Saat Ulang Tahun OPM 1 Desember

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Organisasi Papua Merdeka (OPM) akan memperingati hari jadinya pada 1 Desember. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoninfo), Johnny G Plate mengatakan, tak ada pembatasan internet pada 1 Desember m

RAKYATKU.COM - Organisasi Papua Merdeka (OPM) akan memperingati hari jadinya pada 1 Desember. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoninfo), Johnny G Plate mengatakan, tak ada pembatasan internet pada 1 Desember mendatang.

"Tidak ada (pembatasan internet). Ada enggak disorder? Terjadi disorder enggak?," kata Johnny di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).

Ia tak bisa memastikan, apakah akan ada pembatasan internet atau tidak pada saat OPM memperingati hari jadinya.

"Saya tidak bisa bicara kemungkinan (pembatasan internet). Dalam keadaan normal, tidak ada pembatasan. Hanya pada saat sipil disorder, kekacauan. Kemudian pada saat sipil disobidient, ya itu kan harus dicegah. Cara cegah apa? Ya, akun diblokir," ujarnya.

Menurutnya, pihaknya hanya memantau saja dan tak bisa langsung membatasi internet.

"Tidak ada (pembatasan). Kalau ada kericuhan, tentu aparat dulu. Kami monitor saja," ucapnya.

"Kamu mau? (Di take down internetnya). Memaksa ini saya supaya langsung. Hahahaha. Kami memonitor percakapannya. Bagaimana kualitas percakapan dan sampai di tingkat mana bahayanya. Dan kami informasikan ke instansi terkait untuk melakukan pencegahannya agar tidak ada sipil disorder, kekacauan di masyarakat," ujarnya dikutip dari liputan6.com.

Ia pun mengungkapkan, mempunyai cara lain selain menurunkan internet dalam penyalahgunaan media sosial (internet).

"Kami mempunyai manajemen penanggulangan konten. Ada manajemennya. Melalui apa? Melakukan literasi. Ada edukasi. Kerja sama dengan lembaga dan tokoh. Itu literasi terkait pemanfaatan penggunaan media sosial. Kalau literasi pembinaan pendidikan," ungkapnya.