Senin, 28 Oktober 2019 11:37
CITIZEN REPORT

FIB Gelar Pelatihan Bahasa Asing di Museum Pattingalloang

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Para dosen, mahasiswa dan peserta Pelatihan Bahasa Asing pada Program Bina Desa di Museum Pattingalloang, Somba Opu, Gowa. 
Para dosen, mahasiswa dan peserta Pelatihan Bahasa Asing pada Program Bina Desa di Museum Pattingalloang, Somba Opu, Gowa. 

Minggu, 27 Oktober 2019. Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin, menggelar Pelatihan Bahasa Asing pada Program Bina Desa di Somba Opu, tepatnya di Museum Pattingalloang. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Minggu, 27 Oktober 2019. Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin, menggelar Pelatihan Bahasa Asing pada Program Bina Desa di Somba Opu, tepatnya di Museum Pattingalloang. 

Program ini merupakan program rintisan, diikuti tiga Program Studi dari FIB, yakni Sastra Inggris, Sastra Jepang, dan Ilmu Sejarah.

Program ini bertujuan sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian pada  Masyarakat. Dibimbing oleh Ibu Sitti Sahraeny, S.S., M.AppLing, acara ini berlangsung lancar hingga selesai. 

Acara dibuka dengan sambutan Ibu Sahraeny, yang didampingi oleh Pengurus Museum dan beberapa Dosen Pembina. 

Dalam kegiatan ini, mahasiswa dari ketiga program studi, bertindak sebagai fasilitator. Sekitar 24 peserta dari berbagai daerah dan kalangan usia, ikut berpartisipasi dan meramaikan program ini. 

Diawali dengan materi Ilmu Sejarah, peserta tampak begitu serius menyimak dan mendengar para fasilitator. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan baru mengetahui informasi sejarah dan hal penting tentang Benteng Somba Opu. 

Ini membuktikan, bahwa kita perlu menaruh perhatian lebih pada pengenalan sejarah dan budaya, agar tidak menjadi “pendatang” di daerah sendiri. 

Setelah materi pertama, fasilitator dari Sastra Inggris juga turut berbagi ilmu dan pengalaman. Cuaca yang mulai panas dan terik, tidak menciutkan semangat para peserta untuk tetap belajar. Membawakan materi greetings dan vocabulary, serta diselingi games, suasana panas dan kantuk kian berganti menjadi suasana asik dan menyenangkan. 

Begitu juga dengan Sastra Jepang, yang sukses menjadi pemateri penutup, yang memberi pengetahuan baru mengenai Japanese Greetings. 

Setelah pembagian sertifikat dan rangkaian acara selesai, seluruh tim berunding untuk kegiatan selanjutnya. Hal ini juga didorong oleh salah satu peserta, yang mengaku sangat berterima kasih dan berharap kegiatan ini terus berlanjut. 

Namun, karena beberapa pertimbangan dan halangan, kegiatan yang awalnya akan dibentuk menjadi komunitas program rutin rupanya belum bisa diwujudkan. 

Tetapi para pembina dan tim, akan terus berusaha untuk mengembangkan dan menindaklanjuti program pembinaan ini.

PENULIS: REZKY RAMADHANI

(Dosen Sastra Inggris FIB Unhas)