Sabtu, 26 Oktober 2019 20:45

Nadiem Jadi Mendikbud, Driver Gojek di Makassar Protes

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Nadiem Makarim
Nadiem Makarim

Pendiri aplikasi ojek online (Gojek) Nadiem Nakarim telah resmi duduk sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan RI (Mendikbud).

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pendiri aplikasi ojek online (Gojek) Nadiem Nakarim telah resmi duduk sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan RI (Mendikbud).

Nadiem dipilih oleh presiden RI Joko Widodo menjadi menteri dan harus meninggalkan seluruh pekerjaan dan jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Gojek.

Keputusan Nadiem meninggalkan jabatan lamanya itu menuai penolakan dari para driver Gojek. Salah satunya dari Kota Makassar. Pasca-menjadi menteri, para driver ojek online mengeluhkan sistem yang diterapkan oleh manajemen aplikasi transportasi itu.

Ketua Aliansi Driver Online Individu Makassar, Moja mengatakan, sebelum dan setelah Nadiem dilantik menjadi Mendikbud oleh presiden, terdapat keluhan yang kini dirasakan para driver online tersebut, yakni alokasi pemberikan order ke driver.

"Sebelum Nadiem jadi Menteri, sistem sudah berubah menjadi sistem prioritas, yang dimana alokasi order dibagi ke mitra yang terpilih atau rajin. Banyak mitra saat ini, banyak teman-teman, khususnya Gocar, banyak yang tidak mampu membiayai biaya operasionalnya. Dan akhirnya, banyak teman-teman yang terancam berhenti," kata Moja kepada Rakyatku.com, Sabtu (26/10/2019).

Menurutnya, pembagian order penumpang yang masuk ke handphone para driver online, tidak merata. Akibatnya, ada beberapa driver yang kebanjiran order, dan adapula yang sepi order.

Hal itu masih terjadi hingga kini, Nadiem telah duduk di kursi menteri. Selain pembagian order, pemberian insentif kepada para driver juga dinilai tidak cukup hingga para driver sudah mulai berpikir untuk mencari pekerjaan lain.

"Kami mengkritisi terkait tarif maupun insentif. Baru-baru ini, insentif Gocar menurun hingga 50 persen. Dari angka Rp200 ribu turun menjadi Rp110 ribu. Tarif sampai saat ini belum naik. Padahal sudah ada aturan Permen Nomor 118, yang semua aplikasi, baik itu trip maupun Gocar wajib ikuti regulasi itu," ujar Moja.

Moja pun meminta kepada manajemen Gojek untuk mendengarkan dan memberikan solusi atas keluhan para mitranya tersebut. Pihaknya juga telah melakukan aksi beberapa waktu yang lalu, dengan menyampaikan tuntutan mereka.

"Fakta di lapangan, tarif Gocar belum dinaikkan. Jadi ini yang menjadi tuntutan teman-teman saat aksi. Namun, saat ini belum ada tanggapan resmi dari manajemen Gojek dari aksi sebelumnya," tambahnya.

"Jadi kami mendesak kepada manajemen Gojek untuk memberikan jawaban dari tuntutan sebelumnya. Bila tidak ditanggapi, rencana akan kami lakukan aksi jilid 2 yang akan dihadiri massa yang lebih besar," sambungnya. (Ishak)