Rabu, 23 Oktober 2019 13:57

Prabowo Kelola Rp 127 Triliun, Ryamizard: Jangan Jadi Ngiler

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Ist
Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Ist

Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Ketum Gerindra ini akan mengelola dana terbesar di kementerian dalam APBN 2020. 

RAKYATKU.COM - Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Ketum Gerindra ini akan mengelola dana terbesar di kementerian dalam APBN 2020. 

Terkait hal itu, eks Menhan Ryamizard Ryacudu mengingatkan agar Prabowo tetap amanah dan bekerja maksimal untuk memperkuat pertahanan negara.

Awalnya, Ryamizard Ryacudu mengucapkan selamat kepada Prabowo yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).

"Saya ucapkan selamat untuk Pak Prabowo, itu kawan saya. Dari tingkat satu, satu kompi saya bersama-sama tuh. Sekarang dia menggantikan saya ya alhamdulillah. Kira-kira nggak beda jauh lah," ucapnya.

Saat ditanya pekerjaan apa yang belum dia selesaikan, Ryamizard menjawab tidak ada. 

Pun demikian saat ditanya apa pesan dia untuk Prabowo, Ryamizard menyebut Prabowo pasti sudah menguasai bidangnya. Dia hanya meminta agar Prabowo menyesuaikan diri.

"Dia lebih tahu lah. Jadi kita di tempat menyesuaikan. Saya di mana-mana menyesuaikan, di sini saya menyesuaikan dengan Kementerian Pertahanan. Bukan kementerian harus menyesuaikan dengan kita tapi kita menyesuaikan," ucapnya dilansir Detikcom.

Ryamizard kemudian diminta memberi masukan kepada Prabowo dalam memimpin Kemhan. 

Diketahui instansi ini menjadi kementerian yang paling besar mendapatkan anggaran tahun depan. Kementerian Pertahanan di 2020 akan mendapatkan alokasi anggaran Rp 127,4 triliun dalam APBN 2020. Apa kata Ryamizard?

"Begini ya, dari dulu saya itu tidak pernah memikirkan anggaran, besar kecil, mau kecil pun sama saja. Karena itu duit rakyat. Jangan sampai besar-besar kita jadi ngiler, bahaya. Dulu kecil, nggak apa-apa. Kita tentara rakyat kok. Tentara rakyat itu adalah rakyat dulu didahulukan, kalau tentara itu namanya tentara rakyat. Kalau tentara dulu didahulukan dia, bukan tentara rakyat," jelasnya.