RAKYATKU.COM - Sebuah tim ilmuwan Tiongkok mengembangkan metode untuk menentukan kualitas tidur berdasarkan cara berjalan atau gaya berjalan seseorang.
Zhu Tingshao dan rekan-rekannya di Institut Psikologi di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China menemukan bahwa bagian tubuh bagian atas, seperti kepala, leher dan bahu, mengatakan lebih banyak tentang kurang tidurnya seseorang daripada bagian tubuh bagian bawah seperti pinggul dan kaki, dikutip dari Nextshark.com, Minggu (20/10/2019).
Polisomnografi, elektroensefalografi, magnetic resonance imaging (MRI), dan perangkat pintar yang dapat dikenakan saat ini memberikan informasi untuk penilaian kualitas tidur, di antara cara-cara lain.
Namun, metode tersebut membutuhkan kerja sama individu dan tidak dapat digunakan untuk memantau populasi.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kurang tidur mempengaruhi kecepatan berjalan, tetapi korelasi yang signifikan belum ditetapkan.
Dengan bantuan komponen yang digunakan untuk bermain game dan algoritma pembelajaran mesin, Zhu dan timnya berhasil mengembangkan sistem yang akurat untuk menilai kualitas tidur melalui dampaknya pada berjalan.
Temuan para peneliti, yang diterbitkan dalam jurnal online PLOS One menunjukkan bahwa metode mereka dapat memonitor 360 jenis gerakan yang terjadi di semua sendi utama tubuh manusia.
Dalam merancang metode alternatif mereka, para peneliti meminta 56 mahasiswa pascasarjana untuk mengisi kuesioner tidur (Pittsburgh Sleep Quality Index atau PSQI) dan berjalan di bawah pengawasan.