Kamis, 17 Oktober 2019 16:33

Surat Trump untuk Erdogan: "Jangan Jadi Orang Bodoh! Saya akan Meneleponmu Nanti"

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Reuters
Foto: Reuters

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengirimkan surat kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, agar Turki tidak menyerang Kurdi di utara Suriah.

RAKYATKU.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengirimkan surat kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, agar Turki tidak menyerang Kurdi di utara Suriah. 

Surat itu ditulis dengan bahasa informal dan penuh ancaman. Beberapa media di AS mengira itu surat palsu atau hanya parodi karena pilihan bahasanya jauh dari sikap kenegarawanan. 

Setelah dilakukan kroscek, ternyata autentik. Pertama kali surat tersebut bocor ke Fox News, lalu dikonfirmasi keabsahannya oleh Gedung Putih.

Diberitakan Reuters, surat tersebut tertanggal 9 Oktober 2019, hari Turki memulai serangan ke Suriah. Tiga hari sebelumnya, Trump berbincang dengan Erdogan melalui telepon. 

Trump menyatakan akan menarik pasukan dari utara Suriah, isyarat serangan Turki bisa dilakukan. Namun dalam suratnya, Trump ingin Erdogan menghentikan serangan tersebut. Dia juga mengancam akan menghancurkan ekonomi Turki.

"Kau tidak ingin bertanggung jawab atas pembantaian ribuan orang, dan saya tidak ingin bertanggung jawab karena menghancurkan ekonomi Turki - dan saya akan melakukannya," tulis Trump.

Trump juga mengatakan bahwa komandan Kurdi, SDF, Jenderal Mazloum Kobani Abdi, ingin bernegosiasi dan buat kesepakatan. Bahkan, Trump melampirkan pernyataan Kobani dalam surat kepada Erdogan.

Pada pengujung suratnya, Trump menyampaikan kata-kata yang sulit dipercaya akan keluar dari percakapan antar presiden, yaitu "jangan jadi orang bodoh!".

"Sejarah akan memandangmu sebagai orang baik jika kau melakukannya dengan cara yang benar dan manusiawi. Sejarah selamanya akan melihatmu sebagai iblis jika hal baik tidak terjadi. Jangan jadi jagoan. Jangan jadi orang bodoh!" tulis Trump.

"Saya akan meneleponmu nanti," lanjut dia.

Diduga surat ini sengaja dibocorkan untuk menunjukkan Trump coba mencegah Turki menyerang utara Suriah. Saat ini Trump sedang dikecam Kongres karena dianggap memberi lampu hijau untuk serangan Turki dengan menarik pasukan AS.

Turki beralasan serangan tersebut untuk membersihkan utara Suriah dari milisi Kurdi yang dianggap teroris. Turki ingin membangun zona aman dan penampungan bagi jutaan pengungsi Suriah di wilayah itu.