RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Kasus pembunuhan sadis seorang pria asal Singapura terhadap istri dan anaknya di Malaysia, terus diselidiki aparat kepolisian setempat.
Polisi terus mengumpulkan potongan-potongan tubuh korban. Setelah potongan kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya ditemukan di semak-semak Kampung Ladang, Kawasan Industri Krubong, Kamis lalu, potongan kepala ibu dan anak itu ditemukan di loteng rumahnya, pada Jumat malam, 11 Oktober 2019.
Satu-satunya anggota badan yang tidak ditemukan adalah pergelangan tangan. Menurut polisi, pergelangan tangan korban dibuang di tempat sampah dan ikut pada mobil sampah.
Kepala Kepolisian Negara Bagian Datuk Mat Kasim Karim, belum mau membuka identitas korban dan pelaku. Namun menurutnya, identitas korban dan pelaku sudah beredar di media sosial.
“Saya harus adil kepada semua orang. Kasus ini sudah terungkap (dirilis).
“Biarkan petugas investigasi menyiapkan penyelidikan (kertas). Tepat setelah investigasi ke proses dugaan, kami mengerti (media),” katanya ketika dihubungi oleh Berita Harian.
Pembunuhan dua anak, yang dilaporkan pada hari Kamis, 10 Oktober 2019, telah menarik perhatian luas. Mayat-mayat telah dipotong dan dipindahkan ke beberapa lokasi, termasuk daerah semak Krubong.
Seorang pria Singapura diyakini sebagai suami dari istri korban yang telah ditangkap oleh polisi untuk diselidiki berdasarkan Bagian 302 KUHP.
Sumber mengatakan mayat-mayat wanita berusia 27 tahun dan putranya yang berusia 11 tahun, dibunuh di rumah mereka di Taman Merdeka Jaya, dan dibuang di semak-semak.
Kedua anak itu ditemukan di loteng rumah korban sekitar pukul 8 malam pada hari Jumat.
Direktur Kesejahteraan Sosial Negara Burhanuddin Bachik mengatakan, dia telah menjalani perawatan lanjutan untuk ibu korban yang janda dan menderita kanker otak.
"Dia masih membutuhkan dukungan moral dan departemen akan terus membantunya melanjutkan pelayanannya," katanya.
Dapat dipahami bahwa hampir 95 persen anggota badan ditemukan, kecuali pergelangan tangan yang dikatakan dibuang ke tempat sampah dan diangkut oleh pekerja.
Proses identifikasi oleh keluarga juga dilakukan tiga hari lalu, tetapi masalah mengeluarkan jenazah ditunda, karena keluarga sedang menggelar upacara pernikahan yang harus ditangani terlebih dahulu.
Meski polisi belum merilis identitas korban, namun sebelumnya di media sosial telah tersebar identitas korban. Dia adalah Norfazera Binti Bidin (27), dan putranya yang berusia 11 tahun, Muhammad Iman Asraf Bin Abdullah.
Postingan di media sosial mengatakan, pria itu bertengkar dengan istrinya mengenai masalah keluarga, yang mengakibatkan dia menikamnya dan memenggal kepalanya, bersama dengan bagian lain dari tubuhnya, karena kemarahannya yang tidak terkendali.
Setelah itu, tersangka diduga membunuh putranya, karena bocah berusia 11 tahun itu adalah saksi mata dari seluruh cekcok, yang dengan cepat berubah menjadi pembantaian itu.
Kedua mayat yang terpotong-potong itu, kemudian diduga ditempatkan di belakang kap mobil tersangka. Putra bungsu tersangka tetap hidup, karena ia dilaporkan tertidur selama pembunuhan dan pemenggalan kepala kedua korban.
Tersangka kemudian membawa putra bungsunya dan mengendarai mobil ke hutan-hutan Malaka, tempat tersangka membakar tas yang menyimpan sisa-sisa jasad istri dan putranya. Dia kemudian melemparkan mayat-mayat itu jauh ke dalam kawasan hutan, jauh dari pandangan manusia.
Meskipun demikian, perlu dicatat, bahwa polisi belum mengkonfirmasi keabsahan informasi ini, dan telah mendesak masyarakat untuk menggunakan hanya pernyataan resmi yang diberikan polisi.