RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Rabu dini hari, 16 Oktober 2019. Suara ledakan memecah kesunyian subuh itu, di sebuah tempat usaha fotokopi di Makassar, Jalan Sultan Alauddin 2 Kecamatan Tamalate. Dua orang tak dikenal, melemparkan bom molotov.
Korban bernama Hamsir (32), saat itu sementara memfotokopi dan menjilid skripsi beberapa mahasiswa tingkat akhir. Tiba-tiba dari luar, dua orang melempar bom molotov ke dalam tempat usahanya.
"Tadi malam terjadi kasus pelemparan bom motolov di sebuah tempat usaha fotokopi Jalan Sultan Alauddin," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko kepada Rakyatku.Com.
Setelah melempar bom molotov tersebut, dua orang tersebut langsung melarikan diri meninggal tempat usaha yang sudah terbakar. Api langsung membesar saat kejadian, membakar beberapa kertas dan kursi plastik.
"Beruntung api tidak sampai membakar seluruh tempatnya, karena korban langsung memadamkan api," katanya.
Dari peristiwa tersebut, korban diduga mengalami kerugian sebesar Rp1 juta, karena banyaknya kertas dan beberapa barang korban terbakar.
Sementara itu, tidak ada korban jiwa karena warga dan korban langsung memadamkan api.
Dari hasil keterangan korban, selama ini ia tidak pernah bermasalah dengan warga sekitar. Sehingga, ia merasa heran dengan peristiwa pelemparan bom molotov ke tempatnya.
Hamsir juga membangun usaha fotokopi tersebut sejak tahun 2010 dan tak pernah ada masalah.
"Tapi korban sudah mendapatkan teror sebanyak dua kali, pertama 5 bulan lalu, mendapat lemparan batu dan busur, dan pada bulan ini Oktober mendapat lemparan bom molotov," ucapnya.
Sementara pelaku, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengajaran. Yang menjadi kendala, karena di tempat itu tidak ada CCTV dan korban tidak melihat jelas siap pelaku.