RAKYATKU.COM - Kalau Anda merasa sudah tua untuk memulai menghafal Alquran, malu lah pada Siti Aisah.
Perempuan itu kini berusia 80 tahun. Dia baru memulai tekun menghafal Alquran sejak tiga tahun lalu, atau pada usia 77 tahun.
Hasilnya, Aisah sudah ikut wisuda dalam acara bertajuk Majelis Pencinta Alquran yang digelar Griya Alquran di Ruang Shofa Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Minggu (22/9/2019).
Nenek 13 cucu tersebut menerima dua penghargaan sekaligus dari panitia acara. Pertama, penghargaan sebagai wisudawan inspiratif. Kedua, hafizah tertua di antara 280 peserta.
Nenek asal Desa Gelam, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo mengaku mula-mula menghafal juz 30 yang berisi surat-surat pendek.
Setelah itu mundur ke juz 29. Terakhir, Aisah melompat ke juz 1. Semuanya dia hafalkan dengan telaten.
Tidak ada metode khusus yang dia praktikkan selama menghafal Alquran. Aisah masih menggunakan ilmu kuno. Setiap ada waktu luang, dia membuka Alquran dan menghafalnya. Begitu terus-menerus. Mulai pagi, siang, hingga malam menjelang tidur, ayat-ayat itu dia hafalkan.
Dia membawa Alquran ke kamar, kemudian membacanya berulang-ulang.
Itu dilakukan kalau dia berada di rumah. Kalau lagi di luar, Aisah juga masih menghafal. Bedanya, hafalannya tidak dia baca keras-keras. Tapi, dia melantunkan secara lembut dalam hati.
Rahasia Aisah bisa menghafal Alquran, selain tekad, adalah fisiknya yang masih bugar. Mata kelabunya masih awas untuk mendaras Alquran meski tanpa kacamata.
Saat ditanya soal resep sehat di usia sepuh, Aisah hanya tertawa. Menampakkan gigi depannya yang tinggal tiga biji. Katanya, tidak ada rahasia khusus.
Rutinitas yang dia jalankan sama dengan lansia pada umumnya. Banyak istirahat. Yang beda mungkin soal kemandirian.
Meski enam anaknya sudah mentas dan menjadi orang semua, Aisah tetap melakukan semuanya secara mandiri. Misalnya, mencuci pakaian. Dia melakukannya sendiri setiap hari.
Istri Asmadi Khudori itu punya alasan kenapa dirinya tetap mencuci pakaian dengan menggunakan tangan. Selain untuk olahraga, Aisah tidak percaya dengan hasil cucian mesin.
"Nggak bersih kalau di-laundry. Nggak digerojok air berkali-kali," kata Aisah seperti dikutip dari Jawapos.com.