Minggu, 06 Oktober 2019 19:11

Gara-gara Lampu, Gadis ini Mencapai Pubertas di Usia 7 Tahun

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pixabay
Pixabay

Seorang gadis di China mencapai pubertas pada usia tujuh tahun, dan penyebabnya sangat mengejutkan, yaitu lampu.

RAKYATKU.COM, CHINA - Seorang gadis di China mencapai pubertas pada usia tujuh tahun, dan penyebabnya sangat mengejutkan, yaitu lampu.

Media China melaporkan bahwa pada usia 7 tahun, Dandan (nama samaran) sudah setinggi 120 cm.

Ketika dia pertama kali mulai tumbuh, ibunya senang, dan bahkan tidak berhenti untuk bertanya-tanya mengapa gadis itu tumbuh sekitar 10 cm dalam satu tahun.

Tapi pada suatu hari, ketika dia mandi bersama Dandan, dia memperhatikan bahwa payudara putrinya mulai tumbuh. Saat itulah sang ibu menyadari ada sesuatu yang salah.

Dia kemudian putrinya ke rumah sakit dan terkejut mengetahui bahwa putrinya telah mencapai pubertas, setidaknya tiga tahun lebih awal dari normalnya.

Zhejiang News melaporkan bahwa selama pemeriksaan, dokter memperhatikan bahwa Dandan memiliki struktur tulang anak berumur 10 tahun dan ovariumnya mulai tumbuh.

Ibu Dandan tidak bisa percaya dengan apa yang didengarnya, jadi dia bertanya kepada dokter apa penyebanya.

Dia memberi tahu mereka bahwa putrinya tidak diizinkan makan makanan yang digoreng, suplemen atau minuman ringan, dan bahwa dia tidak bisa memahami apa yang menyebabkan perubahan hormonnya.

Dokter juga tidak memiliki banyak petunjuk, jadi mereka bertanya kepada ibu Dandan mengenai gaya hidup putrinya.

Akhirnya mereka mengetahui bahwa gadis 7 tahun itu selalu tidur dengan lampu menyala setiap malam, selama tiga tahun terakhir.

Ibunya mengatakan, dia ingin Dandan lebih mandiri, tetapi dia takut gelap, jadi dia diizinkan tidur dengan lampu menyala. 
Setelah menganalisis kemungkinan, dokter memberi tahu orang tua Dandan bahwa ada kemungkinan besar bahwa tidur dengan lampu menyala selama bertahun-tahun bisa memicu pubertas lebih awal dari biasanya.

Dokter menjelaskan bahwa cahaya dapat menghambat produksi hormon, dan menggangu produksi melatonin anak.

Mereka juga mengatakan bahwa obat apa pun yang mereka berikan sekarang tidak akan berpengaruh pada gadis itu.