Sabtu, 05 Oktober 2019 09:30

Pengguna iPhone Tuntut Apple Karena Mengubahnya Menjadi Gay

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Pixabay
Foto: Pixabay

Seorang pengguna iPhone Rusia baru-baru ini mengajukan gugatan satu juta rubel terhadap Apple.

RAKYATKU.COM, RUSIA - Seorang pengguna iPhone Rusia baru-baru ini mengajukan gugatan satu juta rubel terhadap Apple.

Penggugat, D. Razumilov menuduh perusahaan Amerika itu secara tidak langsung menjadikannya gay.

Dalam pengajuan pengadilan yang menjadi viral, pria itu mengklaim bahwa ia "terperosok dalam hubungan sesama jenis" setelah menerima GayCoins (cryptocurrency yang dirancang untuk anggota komunitas LGBT).

Razumilov mengatakan bahwa ia menerima 69 GayCoins dari pengirim anonim di aplikasi dompet virtual yang ia instal di iPhone-nya pada tahun 2017.

Transfer misterius itu disertai pesan "jangan mengetuk sampai Anda mencobanya". Dan itu akhirnya mendorong  Razumilov untuk terlibat dalam hubungan gay.

“Saya berpikir, memangnya, bagaimana saya bisa menilai sesuatu tanpa mencobanya? Dan memutuskan untuk mencoba hubungan sesama jenis,” tulis D. Razumilov dalam gugatannya.

Dia menjelaskan bahwa setelah dua bulan, dia telah terperosok dalam hubungan sesama jenis dan tidak bisa keluar.

"Saya memiliki pacar yang normal dan saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada orang tua saya. Setelah menerima pesan yang disebutkan di atas, hidup saya telah berubah menjadi lebih buruk dan tidak akan pernah normal lagi,” tambahnya.

“Apple mendorong saya ke arah homoseksualitas melalui manipulasi. Perubahan itu telah menyebabkan kerugian moral dan mental bagi saya.”

Pengacara Razumilov, Sapizhat Gusnieva, mengatakan kepada anggota pers Rusia bahwa gugatan itu sangat serius, dan kliennya menderita akibat Apple.

Meskipun pesan itu diterima melalui aplikasi pihak ketiga, Gusnieva mengatakan bahwa perusahaan memikul tanggung jawab atas layanan yang berjalan pada platformnya.

Jadi, dia menuntut Apple untuk membayar satu juta rubel (Rp218 juta) sebagai kompensasi.

Menurut sebuah database online, Pengadilan Distrik Presnensky Moskow mendaftarkan gugatan Razumilov Rabu lalu dan sidang dijadwalkan pada 17 Oktober.