Rabu, 02 Oktober 2019 20:25

Gelar Teknologi Pertanian Syngenta Dihadiri Ratusan Petani Jagung

Al Khoriah Etiek Nugraha
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gelar Teknologi Pertanian Syngenta Dihadiri Ratusan Petani Jagung

PT Syngenta Indonesia mengadakan Gelar Teknologi Pertanian di Desa Pencong, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Rabu (2/10/2019).

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - PT Syngenta Indonesia mengadakan Gelar Teknologi Pertanian di Desa Pencong, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Rabu (2/10/2019).

Kegiatan ini dihadiri sekira 400 orang petani jagung di daerah tersebut.

Head of Business Sustainability PT Syngenta Indonesia, Midzon Johannis, mengatakan dalam 
beberapa dekade terakhir perluasan lahan dan produktivitas pertanian jagung meningkat pesat. 

"Karena petani menggunakan benih jangung hibrida serta herbisida yang membuat kemudahan bagi petani. Herbisida Gramoxone salah satunya," ujarnya.

Ia menambahkan, penggunaan Herbisida penting untuk pertanian di daerah dengan intensitas hujan terbatas. 

"Gramoxone sangat bagus bahkan untuk lahan miring yang memiliki potensi erosi. Karena akar-akar gulma tetap mengikat tanah sehingga mengurangi poetnsi erosi," jelasnya.

Sementara itu, perwakilan Kementerian Perindustrian, Freddy Juwono, menegaskan, pentingnya upaya-upaya yang dilakukan oleh 
industri kimia seperti Syngenta untuk selalu hadir dengan teknologi-teknologi baru yang membantu petani. 

Kementerian Perindustrian sangat mendukung dan apresiasi karena semakin minimnya lahan pertanian serta kondisi yang berat seperti lahan miring. Sementara jagung sangat dibutuhkan oleh industri pakan. 

"Untuk itu, petani diimbau agar melakukan sistem agronomi yang optimal untuk mengatasi keterbatasan lahan serta mampu menghasilkan pangan yang beraneka ragam," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan tanam jagung bersama yang dilakukan oleh Head of Business Sustainability PT Syngenta Indonesia, Midzon Johannis, Ketua Tim Teknis Komisi Pestisida Kementerian Pertanian, Prof Dadang, perwakilan Kementerian Perindustrian, Freddy Juwono, dan Dewan Jagung Nasional, Maxdeyul Sola.