RAKYATKU.COM, HONG KONG - Jurnalis Indonesia yang tertembak saat meliput unjuk rasa di Hong Kong, bisa mengalami buta permanen.
Veby Mega Indah adalah associate editor untuk Suara Hong Kong News. Dia terkena peluru karet ketika sedang menyiarkan langsung protes anti-pemerintah pada hari Minggu di Wan Chai.
Coconut.co melaporkan bahwa Indah tertembak saat syuting di jembatan yang menghubungkan stasiun MTR Wan Chai ke Revenue Tower. Sejumlah besar pengunjuk rasa dan wartawan berada di jembatan pada saat itu.
Pada satu titik, ketika polisi anti huru-hara mundur dan para pengunjuk rasa mulai bergerak maju, sebuah tembakan dapat terdengar.
Seseorang kemudian berteriak, “P3K! Pertolongan pertama!” sementara Indah ambruk tanah.
Para pengunjuk rasa dan jurnalis segera mencari bantuan, dan paramedis tiba di tempat kejadian beberapa menit kemudian dan membawanya ke Rumah Sakit Pamela Youde Nethersole Eastern untuk perawatan.
Menurut Apple Daily, Indah sekarang sadar, tetapi tidak bisa bergerak, mata kanannya pecah. Dikatakan bahwa dia bisa buta secara permanen di mata kanannya.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pagi ini, Asosiasi Jurnalis Hong Kong mengutuk "penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap jurnalis yang meliput peristiwa di Hong Kong." Mereka juga mengatakan mereka akan menyelidiki insiden itu.
Konsulat Indonesia mengatakan kepada HK01 bahwa mereka telah mengunjungi Indah di rumah sakit dan akan memantau kondisinya dengan cermat.