Senin, 30 September 2019 08:18

Keindahan Cincin Safir Kaisar Romawi yang Menampilkan Ukiran Wajah Istrinya

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Cincin Caligula menampilkan ukiran Caesonia
Cincin Caligula menampilkan ukiran Caesonia

Cincin safir indah berusia 2.000 tahun yang diyakini milik Kaisar Romawi Caligula akan dijual. Harganya diperkirakan mencapai £500.000 (Rp8,7 miliar).

RAKYATKU.COM - Cincin safir indah berusia 2.000 tahun yang diyakini milik Kaisar Romawi Caligula akan dijual. Harganya diperkirakan mencapai £500.000 (Rp8,7 miliar).

Cincin ini dinamai sky blue hololith, dan menampilkan ukiran wajah permaisuri, yang diyakini sebagai istri keempat dan terakhir Caligula, Caesonia.

Cincin itu merupakan salah satu dari 100 permata berukir yang akan dipamerkan dan dijual di London minggu depan oleh kolektor perhiasan kerajaan Inggris, Wartski.

Itu dibuka dengan harga mulai dari £ 5.000 hingga £ 500.000.

'Cincin Caligula' telah menjadi koleksi Earl Arundel dari tahun 1637 hingga 1762, di mana cincin itu menjadi salah satu 'Permata Marlborough' yang terkenal.

Ini adalah koleksi dari 800 perhiasan berukir yang dikumpulkan oleh politisi George Spencer, Earl of Marlborough ke-4, pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.

Mereka dijual pada tahun 1875 oleh John Winston Spencer-Churchill, Adipati Marlborough ke-7, untuk membayar perbaikan rumah leluhur Istana Blenheim, Oxon.

Koleksi ini dibeli oleh David Bromilow, dari Bitteswell Hall di Leicestershire, seharga £35.000 (setara dengan £ 2,2 juta uang hari ini).

Cincin ini kemudian dijual oleh putrinya pada tahun 1899 di lelang Christie di London kepada dealer Julius Goldschmidt.

Itu sempat menghilang sampai muncul untuk dilelang dengan Sotheby di London pada tahun 1971, dengan harga hanya £750.

Itu kemudian ditampilkan dalam koleksi pribadi sebelum diakuisisi oleh Wartski, yang merupakan perhiasan untuk Ratu dan Pangeran Charles.

Pameran akan berlangsung dari 1 hingga 7 Oktober di tempat Wartski di St James's Street, London.

Caligula memerintah dari 37AD, hingga pembunuhannya empat tahun kemudian. Sementara itu, Caesonia yang diliputi kesedihan rela menawarkan lehernya kepada si pembunuh, dan menyuruhnya untuk membunuhnya tanpa ragu-ragu.