Minggu, 29 September 2019 17:52

"Kau Pemakai Ya?" Usai Tarik Uang di Bank, Pria Tionghoa Ini Diculik Laki-laki Bertopi Polisi

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi perampokan
Ilustrasi perampokan

Rabu, 25 September 2019. Seorang pria Tionghoa berusia 39 tahun, menarik uang dari ATM salah satu bank di Selangor, Malaysia.

RAKYATKU.COM, SELANGOR - Rabu, 25 September 2019. Seorang pria Tionghoa berusia 39 tahun, menarik uang dari ATM salah satu bank di Selangor, Malaysia.

Menurut China Press, seperti dilansir dari Worldofbuzz Minggu, 29 September 2019, setelah dia menarik uang tunai pada pukul 4 sore, korban kembali ke lokasi konstruksi tempat dia bekerja dengan mobil pikap Hilux. 

Dia tidak menyadari, ada tiga pria sedari tadi mengamatinya dari dalam mobil. Saat korban keluar dari bank, tiga pria itu menguntitnya.

Sebelum korban memarkir truknya di lokasi konstruksi, tiga pria itu menyalip mobil Hilux korban, lalu mengadangnya. 

Salah satu perampok mengenakan rompi neon dan topi polisi, berpura-pura menjadi petugas polisi. 

Dia bahkan menunjukkan kepada korban sesuatu yang menyerupai kartu identitas polisi.

"Kau pemakai ya? Kami dapat informasi, kau bawa senjata dan narkoba," ujar perampok bertopi polisi.

Mereka lalu memeriksa truk korban lalu memborgol korban. "Anda ikut kami ke kantor polisi, untuk pemeriksaan urine," perintah pria bertopi polisi.

Dua perampok membawa korban kembali naik ke Hilux. Salah seorang menyetir, dan pria bertopi polisi duduk mengapit korban. Mereka lalu menghentikan mobil di sebuah hutan yang sepi.

Di  atas mobil, perampok lalu memaksanya untuk memberitahu PIN ATM-nya. "Cepat berapa PIN ATM Anda, atasan kami ingin memeriksa informasi di rekening bank Anda," ujar pria bertopi polisi itu. 

Korban segera menyadari bahwa mereka adalah perampok. Kesadarannya meningkatkan situasi ketika para perampok menculiknya ke hutan terdekat di Ulu Langat. 

Tidak hanya itu, tetapi mereka juga membuatnya mengungkapkan nomor pin ATM-nya di bawah ancaman pisau. 

Takut kehilangan nyawanya, korban memberi mereka nomor pin.

Meskipun dia takut dengan situasi itu, korban berpura-pura pernah menderita stroke. Para perampok pun kasihan dan tidak membunuhnya.

Mereka meninggalkan korban dengan pergelangan tangan direkatkan dan menyuruhnya meninggalkan hutan 10 menit kemudian. 

Mereka telah merampok total RM5.600 (Rp19 juta), smartphone, serta truk pickup Hilux korban.

Untungnya, korban berhasil mencari bantuan dari warga sekitar setelah keluar dari hutan. Warga lalu membawanya ke kantor polisi di Ulu Yam.