RAKYATKU.COM, BRISTOL - Seorang pria yang tidak pernah sakit selama hidupnya hancur ketika diberitahu bahwa dia menderita kanker dan sisa usianya hanya setahun lagi.
Ashan Corrick menghadapi kenyataan pahit itu setelah ia menderita sakit kepala. Dua hari kemudian dia pergi ke Rumah Sakit Southmead di Bristol dan didiagnosis dengan kanker otak stadium empat, yang tidak dapat disembuhkan.
Yang lebih buruk, diagnosis itu datang ketika saudara perempuannya berjuang melawan tuba falopi yang pecah dan ibunya berurusan dengan leukemia.
Keluarga pria berusia 25 tahun itu kini berkumpul untuk memberikannya dukungan dan mengumpulkan uang untuk perawatannya.
"Banyak keluarga kami menderita kanker. Kondisi Ashan mengguncang kami," kata saudara kembarnya, Aysa.
“Ashan tidak pernah sakit sepanjang hidupnya... Kemudian sesuatu seperti ini terjadi dan sangat menyedihkan," tambahnya.
Ashan dan saudara kembarnya
Dokter bedah telah mengangkat tumor glioblastoma dari otak Ashan, tetapi mereka tidak mampu menghilangkan sel kanker yang tertanam dalam.
Tapi, meskipun Ashan diberitahu bahwa kanker itu akan membunuhnya dalam waktu dekat, dia bertekad untuk mengatasinya.
“Kami mengambil hal-hal positif dari cerita yang telah kami baca, orang-orang yang telah pulih dari hal yang sama," katanya.
“Kami membaca apa saja tentang penanggulangan kanker.
“Saya bahkan sudah memulai diet Alkaline, tapi saya tidak terlalu menikmatinya."
Pada 30 September, si kembar terbang ke Barcelona agar Ashan dapat memulai perawatan minyak ganja eksperimental.
Ketika dia kembali, dia akan memulai radioterapi, yang bisa membuat rambutnya rontok dan membuatnya lelah.
"Hidup berjalan terlalu cepat saat ini," katanya. "Tapi aku baik-baik saja. Saya siap untuk apa saja."