RAKYATKU.COM - Perempuan bernama Rosi Gladwell menderita kelelahan, sesak napas, dan kadang-kadang merasa tertusuk di wajahnya yang menurutnya diakibatkan wi-fi.
Wanita berusia 70 tahun itu adalah salah satu dari banyak orang yang percaya bahwa mereka menderita EHS atau hipersensitivitas elektromagnetik, dikutip dari Daily Star, Minggu (29/9/2019).
Dia tidur dalam kantong tidur yang ditenun dengan perak dan tembaga. Dengan begitu, dia merasa terhalang dari radiasi berbahaya.
Dia juga memiliki selembar pelindung yang dia bungkus di sekeliling tubuhnya serta detektor radiasi genggam.
Tetapi Rosi khawatir bahkan tindakan pencegahan ini tidak akan cukup ketika 5G diluncurkan di Inggris.
Rosi, yang berasal dari Totnes di Devon, telah berhasil mengatasi dengan menghabiskan ribuan poundsterling untuk peralatan khusus untuk melindungi dirinya sendiri, tetapi dia mengatakan bahwa dia takut 5G benar-benar dapat membunuhnya.
"Saya sebenarnya cukup takut tentang masa depan. Saat ini, saya telah berhasil membuat diri saya aman dengan menjadi cukup beruntung untuk tinggal di sebuah rumah di pedesaan di mana tidak ada frekuensi elektromagnetik yang terukur," kata dia.
"Tetapi jika mereka memperkenalkan 5G maka saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Ini masalah yang sangat menakutkan."
Sejak mendiagnosis dirinya dengan EHS, Rosi telah menghabiskan ratusan untuk peralatan khusus dan menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah liburan keluarganya di pegunungan Spanyol.
Dia menutupi dirinya sendiri kantong tidur dan sprei pelindung selama perjalanan feri 30 jam yang dia buat dengan suaminya ke Spanyol.
Rosi mendiagnosis dirinya sendiri dengan sensitivitas EMF enam tahun lalu. Dia mengatakan bahwa dia merasa sakit tetapi segera membaik 10 menit setelah mematikan WiFi dan telepon rumah tanpa kabel di rumahnya.