Minggu, 29 September 2019 02:00

Dari Hotel Hingga Mobil, Guru Wanita Ajak Murid Pria 'Esek-esek' Sampi 20 Kali

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dari Hotel Hingga Mobil, Guru Wanita Ajak Murid Pria 'Esek-esek' Sampi 20 Kali

Seorang guru sekolah menengah diduga melakukan hubungan seks dengan seorang bocah lelaki berusia 14 tahun beberapa kali, termasuk di sebuah hotel dan mobil.

RAKYATKU.COM - Seorang guru sekolah menengah diduga melakukan hubungan seks dengan seorang bocah lelaki berusia 14 tahun beberapa kali, termasuk di sebuah hotel dan mobil.

Wanita bernama Dayna Chidester (51) ditangkap oleh agen FBI setelah dia bermain-main dengan bocah itu hingga 20 kali di pinggiran Chicago, Amerika Serikat, dikutip dari Daily Star, Minggu (29/9/2019).

Mantan guru sains SMA Reed-Custer tersebut diduga bertemu murid untuk berhubungan seks selama beberapa bulan. Dia didakwa pada bulan Januari ketika jaksa penuntut federal mengklaim dia mengirim pesan teks kepada seorang siswa di sekolahnya untuk mengatakan dia jijik dengan tindakannya.

Sebuah laporan polisi mengklaim Chidester mengirim sms: "Ini mengerikan. Saya bisa masuk penjara."

Polisi segera mengidentifikasi tersangka korban yang kemudian mengatakan dia berhubungan seks dengan Chidester antara 15 dan 20 kali.

Ketika mereka mencari teleponnya, petugas menemukan lebih dari 9.000 teks yang mereka kirim satu sama lain termasuk foto telanjang diri mereka sendiri.

Salah satu gambar bocah lelaki yang memperlihatkan alat kelaminnya diduga diambil oleh Chidester. Mereka juga berbicara ratusan kali melalui telepon, menurut laporan polisi.

Polisi juga menuduh Chidester merawat bocah itu dengan membelikannya jubah dan skateboard di antara hadiah-hadiah lainnya.

Chidester yang mengundurkan diri setelah tuduhan itu terungkap, didakwa dengan enam tuduhan pelecehan seksual kriminal yang diperburuk dan beberapa tuduhan lainnya.

Dia menghadapi 15 tahun di balik jeruji jika terbukti bersalah atas pelecehan terhadap anak di bawah umur. Distrik Sekolah Reed-Custer belum mengomentari kasus ini.